Berita Jakarta
Saat Warga Terlelap Tidur, Hujan Angin Kencang Terpa Lima Rumah di Semanan, Seluruh Atap Ambruk
"Kalau soal bangunannya emang begini kan, kan memang air hujan jatuhnya setiap hari, jadi hancur kali bangunannya, lapuk
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, KALIDERES ---- Tingginya intensitas hujan deras disertai angin kencang yang terjadi di wilayah DKI Jakarta mengakibatkan rumah di Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, ambruk.
Dewi (60), salah seorang warga Semanan, yang terdampak hujan deras disertai angin kencang hingga rumah kontrakannya ambruk, mengatakan, pada saat kejadian, dia tengah tertidur lelap bersama kedua anaknya.
"Kalau soal bangunannya emang begini kan, kan memang air hujan jatuhnya setiap hari, jadi hancur kali bangunannya, lapuk, namanya bangunan udah tua," kata Dewi saat ditemui di lokasi, Selasa (30/1/2024).
Kendati demikian, wanita yang sudah mengontrak selama 15 tahun itu mengakui jika rumahnya itu kerap bocor ketika hujan tiba.
BERITA VIDEO : HUJAN DERAS DISERTAI ANGIN KENCANG, POHON ANGSANA TUA TIMPA RUMAH WARGA BEKASI
Namun, tidak pernah ada renovasi yang dilakukan oleh pemilik kontrakan.
"Iyah (belum pernah direnovasi), tapi pemilik tanggung jawab, dikasih tempat tinggal sementara," jelas Dewi.
"Tapi ya ini emang kontrakan murah, cuma Rp 500 ribu (sebulan)," lanjutnya.
Baca juga: Musim Hujan, PLN Bekasi Imbau Masyarakat Selalu Cek Kondisi Instalasi Listrik
Dia bercerita, tidak ada yang tahu bagaimana detik-detik ambruknya lima rumah kontrakan tersebut.
Pasalnya, peristiwa itu berlangsung cepat dan secara tiba-tiba.
Dewi hanya mendengar suara 'Buk' dari reruntuhan atap yang jatuh dan mengenai barang-barang di ruang tamu kontrakannya.
Beruntung, dia dan dua anaknya langsung terbangun dan melarikan diri sebab khawatir ada ambruk susulan.
"Barengan hancurnya lima kontrakan. Kaget, tapi enggak ada yang luka alhamdulillah, langsung keluar," jelas dia.
Dewi sendiri memilih tak mengambil barang apapun dari dalam kontrakannya, hanya sejumlah dokumen seperti KTP, KK, dan ijazah milik kedua anaknya.
BERITA VIDEO : DUA MOTOR RINGSEK DAN KANOPI BENGKEL ROBOH TERTIMPA POHON TUMBANG SAAT HUJAN
Kini, Dewi hanya berharap bisa mendapat tempat kontrakan baru usai ditempatkan di penampungan sementara selama dua hari.
Reruntuhan berserakan
Sebanyak lima petak kontrakan di wilayah Kampung Pangkalan RT 04 RW 10, Kalideres, Jakarta Barat, ambruk diterpa hujan dan angin kencang, Minggu (29/1/2024) dini hari.
Kendati begitu, hingga Selasa (30/1/2024), reruntuhan bangunan dari atap kontrakan masih nampak berserakan di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
Bahkan, sejumlah warga masih berkerumun di lima rumah terdampak ambruk sembari membicarakan detik-detik peristiwa naas itu terjadi.
Pantauan Wartakotalive.com di lokasi, nampak kayu-kayu penopang genteng dan asbes yang menjadi atap kontrakan meluruh hingga mengenai perabot rumah tangga di dalamnya.
Reruntuhan itu tidak hanya menimpa ruang tengah kontrakan, tetapi juga kanopi atap di depan teras.
Akibatnya, area dalam rumah warga tersebut tergenang oleh air hujan yang mengguyur DKI Jakarta sejak pagi hari.
Beberapa dari korban terdampak juga memilih untuk tidak mengevakuasi barang-barangnya yang berukuran besar, seperti lemari, TV, hinga perabot dapur.
Hanya sejumlah dokumen serta pakaian yang ditarik keluar oleh warga. Sementara sisanya dibiarkan terguyur oleh hujan.
Saat menengok ke bagian dalam ruang kontrakan, nampak atap-atap yang ditopang menggunakan bambu tersebut rapuh dan keropos.
Ditambah dengan lembab air hujan, atap kontrakan yang ambruk tersebut makin terlihat mengkhawatirkan.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, ambruknya rumah warga tersebut dilapokan terjadi pada Minggu (28/1/2024) dini hari, hingga Selasa (30/1/2024) pagi.
Kapusdatin Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Mohamad Yohan mengatakan bahwa mulanya hanya lima rumah yang ambruk pada Minggu lalu.
Dua hari kemudian, dua rumah lainnya menyusul ambruk.
Menurut Yohan, penyebab ambruknya ketujuh rumah itu lantaran curah hujan dan angin kencang.
Selain itu, rata-rata struktur rumah tersebut dalam kondisi yang mudah lapuk.
Apalagi, hujan dan angin tersebut terjadi hampir sepanjang hari pada saat kejadian.
"Konstruksi bangunan sudah lapuk dan hujan disertai angin," ujarnya kepada wartawan, Selasa (30/1/2024).
Kendati begitu, ia memastikan tak ada korban jiwa dalam kejadian rumah roboh tersebut.
Terkini, Yohan mendata total ada delapan keluarga dengan 27 jiwa yang terdampak.
Lima keluarga dan 20 jiwa pada kejadian pertama. Sementara di kejadian kedua, total ada tiga keluarga dan tujuh jiwa.
Saat ini, Yohan memastikan bahwa pihaknya sudah berada di lokasi dan melakukan penanganan terhadap warga terdampak.
"Sedang ditangani oleh 1 Unit TRC BPBD, 1 Unit Sudinsos, 1 Unit Satpol PP, 1 Unit PPSU, Personil Kelurahan," tegasnya.
Adapun akibat kejadian ini, warga mengalami kerugian hingga mencapai Rp 180 juta.
(Sumber : Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Nuri Yatul Hikmah/m40)
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Atap Masjid di Cengkareng Disulap Jadi Kebun Hidroponik, Warga Bisa Panen 90 Kg Melon Tiap Bulan |
![]() |
---|
Bus Jakarta Heritage Mulai Beroperasi, Rano Karno Ajak Warga Nikmati Jakarta dengan Cara Berbeda |
![]() |
---|
Lestarikan Alam Pulau Tidung, Mahasiswa IPB Tanam Pohon Mangrove hingga Transplantasi Karang |
![]() |
---|
Keresahan Danu, Pengendara Motor, Soal Bunyi 'Tot Tot Wuk Wuk' Polisi saat Kawal Pejabat |
![]() |
---|
Dana RT RW Naik, Ketua RW 14 Palmerah Jakbar Bersyukur: Ingin Renovasi Posyandu Sudah Mau Ambruk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.