Rumah Ambles

Pemilik Kontrakan Korban Pergeseran Tanah di Bojongmangu Minta Pengelola Tol Japek II Tanggungjawab

Kondisi bangunan kontrakannya rusak cukup parah, terutama lantainya ambles hingga sejumlah tembok retak dan terbelah.

|
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
TribunBekasi.com/Muhammad Azzam
Haji Arta (60) pemilik kontrakan terdampak pergeseran tanah hingga bangunannya ambles di Kampung Legok Cariu RT 12 RW 06 Desa Sukamukti, Kecamatan Bojongmangu, Kabupaten Bekasi pada Selasa, 27 Februari 2024. 

Selain kerugian karena bangunan kontrakan petak dan tokonya rusak parah. Juga sudah dipastikan penghuni kontrakan bakal pindah dan tidak lagi mengontrak.

"Karena kalau kondisinya begini, ya paling penghuni kontrakannya pada pindah. Saya juga gabisa nahan. Dan ga izinin tinggal juga karena kan kondisi bahaya begini kalau ada kenapa kenapa," katanya.

Puluhan rumah dan kontrakan di Kampung Legok Cariu RT 12 RW 06 Desa Sukamukti, Kecamatan Bojongmangu, Kabupaten Bekasi ambles dan retak.

Baca juga: Lokasi Layanan Samsat Keliling di Kota/Kabupaten Bekasi dan Karawang, Selasa 27 Februari 2024

Baca juga: Perpanjangan SIM Kabupaten Bekasi Selasa, 27 Februari 2024, di Dua Lokasi Satpas, Simak Syaratnya

Diduga penyebabnya akibat dampak adanya pergerakan tanah karena adanya pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek Selatan atau Japek 2.

Berdasarkan pantauan TribunBekasi.com pada Selasa pagi 27 Februari 2024, terdapat puluhan rumah dan kontrakan milik warga yang terdampak pergerakan tanah sampai ambles.

Selain itu ada tembok yang mengalami retak. Sebagian diantaranya bahkan sudah tidak bisa dihuni kembali.

Ketua RT 12 RW 06 Desa Sukamukti, Kecamatan Bojongmangu, Kabupaten Bekasi, Isam Anton mengungkapkan, kejadian itu terjadi pada Senin (26/2/2024) pukul 01.00 dini hari.

Ketika itu hujan turun cukup deras, awalnya ada suara retakan hingga akhirnya bangunan ambles.

Baca juga: SIM Keliling Karawang, Selasa 27 Februari 2024, di Yogya Grand Karawang Hingga Pukul 15.00 WIB

Baca juga: Lowongan Kerja Bekasi: PT Nitigura Indonesia Tawarkan Posisi Penerjemah Bahasa Jepang

"Kejadian kemarin jam 1 dini hari, awalnya memang sudah beberapa bulan terakhir ada gejala retak gitu dibangunan warga. Nah parahnya itu kemarin," kata Isam pada Selasa (27/2/2024).

Dia melanjutkan, pihaknya masih berkordinasi dengan aparatur pemerintah desa setempat dan terus mendata serta memantau perkembangan kondisi bangunan warga yang terdampak pergerakan tanah.

“Jumlah bangunan yang longsor (ambles) kalau nggak salah 12 rumah, cuman untuk yang kontrakan jumlahnya memang lumayan banyak pak,” kata dia.

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved