Kasus Pelecehan Seksual
Dicecar 32 Pertanyaan, Rektor UP Nonaktif Klaim Punya Bukti Kuat Soal Kasus Dugaan Pelecehan Seksual
Tak banyak kata yang diucapkan Edie Toet Hendratno usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik Polda Metro Jaya hari Selasa ini.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Ichwan Chasani
Sebab, kata Edie Toet, dirinya telah menjadi Rektor di Universitas Pancasila selama 13 tahun.
Bahkan Edie Toet juga mengaku mengetahui siapa orang yang hebat dan siapa saja orang yang culas terhadapnya di Universitas Pancasila.
"Saya tahu setiap orang di Universitas Pancasila. Saya tahu siapa yang hebat-hebat, siapa yang pintar. Tapi juga siapa yang culas," kata dia saat konferensi pers di Kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis, 29 Februari 2024.
Pemahaman setiap karakter di sebuah instansi kata Edie Toet, merupakan pengetahuan yang harus dimiliki seorang pemimpin.
"Tapi juga itu bagian daripada pengetahuan yang harus saya miliki untuk memimpin segitu banyak orang," paparnya.
Di samping itu, Edie Toet Hendratno juga menilai jika kasus pelecehan terhadap dua karyawannya, merupakan tuduhan yang tak berdasar.
Baca juga: Lowongan Kerja Bekasi: Program G to G ke Jerman Batch V 2024 untuk Perawat, Gaji Rp 47 Juta Lebih
Baca juga: Soal Kasus Dugaan Pelecehan Seksual, Edie Toet: Saya Malu dan Sedih Jadi Korban Pembunuhan Karakter
Edie mengatakan, isu pelecehan seksual ini, merupakan bentuk politisasi, karena mencuat berbarengan dengan pemilihan Rektor Universitas Pancasila.
Menurutnya, pelecehan seksual yang menjerat dirinya, merupakan sebuah game atau permainan dari segelintir orang, untuk menghancurkan martabatnya.
"Sama seperti lawyer yang tidak suka dengan saya itu, mengumpulkan teman-temannya untuk memberi kuasa. Beberapa teman-temannya itu yang kenal saya itu, 'saya nggak mau, mas Edie nggak kayak gitu'. Itu terjadi betul," kata dia kepada wartawan, di Kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (19/2/2024).
"Jadi ini memang suatu game yang dimainkan oleh orang lain, tapi menistakan harkat dan martabat saya dan keluarga," tambahnya.
Dia juga mengatakan, ingin segera lepas dari jeratan kasus pelecehan seksual yang dituduhkan kepadanya.
BERITA VIDEO : JALANI TES PSIKOLOGIS, KORBAN PELECEHAN REKTOR UP TRAUMA BERAT
Sebab kata dia, tak hanya dirinya, beban kasus pelecehan seksual ini juga dirasakan keluarganya.
"Saya pengen segera lepas dari beban ini, karena bukan saya saja yang merasakan ini beban keluarga saya juga. Banyak sekali teman-teman saya yang kenal saya, nggak akan percaya cerita yang terjadi seperti ini. Nggak ada yang percaya, karena dia kenal saya," ujar dia.
Di sisi lain, kuasa hukum Edie Toet Hendratno, Raden Nanda Setiawan menuturkan akan melakukan upaya hukum, dalam kasus dugaan pelecehan seksual.
Rektor nonaktif Universitas Pancasila
Edie Toet Hendratno
penyidik Polda Metro Jaya
kasus pelecehan seksual
Komisi IV DPRD Karawang Minta Pendampingan Maksimal untuk Santriwati Korban Pelecehan Seksual |
![]() |
---|
Pamerkan Alat Kelamin di Depan Empat Anak Perempuan, Kakek Asal Bekasi Terancam 10 Tahun Penjara |
![]() |
---|
MIRIS! Remaja SMA Jadi Korban Eksibisionis, Malah Ditertawakan Petugas Halte TransJakarta |
![]() |
---|
Guru Cabul di Bekasi Lakukan Aksinya di Ruang OSIS, Korban Trauma Hingga Berusaha Melukai Diri |
![]() |
---|
Ironis! Guru SMPN 13 Kota Bekasi Terlibat Kasus Pelecehan Seksual Siswi Ternyata Anggota TPPK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.