Diplomat Muda Tewas
Keluarga Tolak Dugaan Bunuh Diri, Polisi Pastikan Kasus Arya Daru Pangayunan Masih Diselidiki
Polisi periksa 24 saksi soal kematian diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan, ponsel korban hilang dan masih dicari.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Mohamad Yusuf
TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI – Kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan, masih menyisakan banyak tanda tanya. Sudah hampir sebulan berlalu, namun penyidik Polda Metro Jaya masih terus menggali fakta, memeriksa saksi, hingga menelusuri barang bukti yang hilang.
Hingga Kamis (2/10/2025), sebanyak 24 orang saksi telah diperiksa penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak, mengatakan pemeriksaan itu termasuk individu berinisial V dan D, serta sopir taksi yang disebut sempat mengantar Arya.
“Dari 24 saksi tersebut sudah termasuk sopir taksi. Nomor taksi pun sudah didapatkan dan keterangannya sudah diambil penyidik,” ujar Reonald kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya.
Baca juga: Kuasa Hukum Ustaz MR yang Diduga Cabuli Anak Angkat Laporkan dr Richard Lee, Ancam Kenakan UU ITE
Baca juga: Cicip MBG Sebelum Murid Makan, Jadi Tugas Baru Guru dan Orang Tua di Bekasi
Baca juga: Tebing Longsor di Karawang: Dikabarkan Empat Pekerja Tewas, Akses Lokasi Masih Terisolir
Reonald menegaskan seluruh barang bukti, termasuk rekaman dari 20 kamera CCTV, siap ditunjukkan kepada keluarga korban jika diminta.
“Tidak ada yang ditutupi. Semua transparan, sejak awal penyelidikan ini diawasi pihak eksternal seperti Kompolnas, Komnas HAM, Kemenkopolhukam, hingga Kementerian Luar Negeri,” jelasnya.
Namun, ada satu barang bukti penting yang hingga kini belum ditemukan, yakni ponsel milik Arya.
“Handphone hanya bisa terdeteksi jika dalam kondisi menyala. Karena diduga mati, pencarian terkendala,” tambahnya.
Pihak keluarga Arya sejak awal menolak kesimpulan penyidik yang menduga kematian putra mereka akibat bunuh diri.
Menurut kuasa hukum keluarga, Dwi Librianto, dugaan itu terlalu prematur dan bertolak belakang dengan kondisi Arya sehari-hari.
“Bagi kami, kematian Arya sangat tidak wajar. Kalau dikatakan bunuh diri, rasanya sulit diterima. Itu di luar kebiasaannya,” kata Dwi di Bareskrim Polri, Senin (15/9/2025).
Keluarga pun mendesak polisi agar serius mengusut kasus ini hingga terang benderang, bahkan mempertanyakan belum adanya Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP) yang seharusnya mereka terima.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Brigjen Ade Ary Syam Indradi, menegaskan penyidikan masih berjalan dan pihaknya terbuka bagi keluarga.
“Kami menunggu kehadiran keluarga. Informasi apa pun dari mereka akan menjadi bahan pendalaman bagi penyidik,” ucap Ade Ary.
Ia juga menegaskan pemanggilan saksi bisa dilakukan lebih dari sekali, tergantung fakta baru yang ditemukan.
“Penyidikan bertujuan agar peristiwa pidana ini menjadi terang, siapa pelakunya, dan apa yang sebenarnya terjadi,” pungkasnya.
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp
Keluarga Diplomat Arya Daru Terima Paket Berisi Simbol Misterius: Bintang, Hati, dan Bunga Kamboja |
![]() |
---|
Sosok Wanita Bernama Vara Muncul Dalam Kematian Diplomat Kemenlu Arya Daru, Ada Hubungan Apa? |
![]() |
---|
Tetangga Arya Daru di Bantul Ragukan Kesimpulan Polisi, Warga Menduga Ada yang Pegang Kunci Cadangan |
![]() |
---|
Kematian Diplomat Arya Daru, Polda Pastikan Tak Ditemukan Unsur Pidana |
![]() |
---|
Polda Bakal Rilis Kasus Diplomat Tewas, Ada Barang Bukti Alat Kontrasepsi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.