Berita Kriminal

Sempat Ditolak karena Pemilu, Laporan Korban Pelecehan Ketua DPD PSI Kini Masih Ditangani

Laporan korban sempat ditolak karena alasan tengah dalam masa Pemilu, mengingat saat itu Anthony Norman Lianto masih berstatus sebagai caleg PSI.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Ichwan Chasani
Istimewa
Kolase foto korban rudapaksa berinisial W, dan terduga pelaku rudapaksa yang juga Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jakarta Barat, Anthony Norman Lianto. 

Meski masih diselimuti oleh rasa takut yang mendalam, W tetap berupaya menceritakan peristiwa demi peristiwa kelam yang dialaminya. 

W menceritakan peristiwa yang dialaminya itu semata agar ia mendapatkan keadilan dan pelaku dihukum setimpal.

Kepada wartawan, W bercerita bahwa dia telah dirudapaksa oleh Anthony Norman Lianto, sehari setelah dirinya menjadi buzzer Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Baca juga: Tim Hukum Pasangan AMIN Berencana Hadirkan Menteri Kabinet Jokowi jadi Saksi Sidang PHPU di MK

Baca juga: Lokasi Layanan Samsat Keliling di Kota/Kabupaten Bekasi dan Karawang, Kamis 28 Maret 2024

Semua itu bermula tatkala W mengetahui adanya lowongan sebagai bagian dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melalui informasi di laman resmi partai yang diketuai Kaesang Pangarep itu.

Lantaran tengah membutuhkan uang untuk hidup di perantauan, W pun langsung melampirkan lamaran ke situs tersebut.

"Tanggal 29 November saya disuruh datang untuk ke Kopdarwil PSI dan di tanggal 4 Desember 2023 saya ditawari jadi buzzer PSI atau prajurit media sosial untuk meningkatkan elektabilitas," ujar W kepada wartawan di Jakarta Barat, Rabu, 27 Maret 2024.

Tak butuh waktu lama, keesokan harinya W langsung diminta datang oleh Anthony Norman Lianto yang saat itu menjabat Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jakarta Barat ke Kantor DPD PSI Jakarta Barat.

"Tapi pada saat saya datang ke sana sepi enggak ada orang, enggak ada siapa-siapa," kata W.

Baca juga: Perpanjangan SIM Kabupaten Bekasi, Kamis 28 Maret 2024, di Dua Lokasi Satpas, Cek Syaratnya

Baca juga: SIM Keliling Karawang, Kamis 28 Maret 2024 ini, di Mal Cikampek Hingga Pukul 15.00 WIB

Di tengah kebingungannya itu, W mendapat telepon dari Anthony Norman Lianto untuk makan malam bersama.

"Dia mengarahkan saya untuk keluar dari DPD. Saya diarahkan ke tempat lain saya di drop (turunkan) di Indomaret dengan alasan suruh cari makan dulu karena ada makanan rekomendasi yang enak yang dia tahu," jelasnya.

"Tapi pas sampai sana saya dijemput sama pelaku bukan balik ke DPD untuk urusan pekerjaan, saya malah dibawa kabur ke rumahnya," imbuh W.

Dari sejak makan-makan itu, hari-hari W berubah kelam. Malam menjadi mencekam dari biasanya.

W dirudapaksa dengan penuh tekanan dan paksaan oleh pelaku.

Baca juga: Lowongan Kerja Bekasi: Sampai Akhir Maret, PT Astra Honda Motor Tawarkan Tiga Posisi bagi Lulusan D3

Baca juga: Lowongan Kerja Karawang: Segera, PT Yamaha Motor Parts Mfg Indonesia Butuh 50 Operator Produksi

Dia bahkan mendapat sejumlah ancaman yang dilontarkan pelaku.

Ironisnya, wanita asal Solo, Jawa Tengah itu mengalami pelecehan saat dia tengah mengalami menstruasi.

Sumber: Wartakota
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved