Berita Bekasi

Petani Sukatani Sukses Usir Hama Tikus Menggunakan Burung Hantu

Cara ini membasmi hama tikus menggunakan burung hantu ini dinilai efektif, murah dan tidak berbahaya bagi jiwa manusia dalam mengusir hama tikus.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
Istimewa
Para petani di Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi sukses mengusir hama tikus memakai burung hantu. 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI — Para petani yang berada di wilayah Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi sukses mengusir hama tikus dengan memakai burung hantu.

Cara ini dinilai efektif, murah dan tidak berbahaya bagi jiwa manusia dalam mengusir hama tikus.

Sebab, burung hantu sebagai musuh alami atau predator alami untuk membasmi hama tikus di sawah mereka.

"Sudah diterapkan Kelompok Tani Bagja Asih Desa Sukaasih. Mereka membuat Rumah Burung Hantu (Rubuha) sejak tahun 2020 dan hasilnya sukses bisa dibilang berhasil ya," kata Camat Sukatani, Agus Dahlan di Cikarang pada Selasa, 25 Juni 2024.

Dia menilai pembangunan Rubuha sudah terasa manfaat serta hasilnya.

Baca juga: PKS Resmi Usung Pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman di Pilgub Jakarta

Baca juga: Erie Prasetyo Bantah Perselingkuhan Juliette Angela dan Anji, Hanya Jalani Hubungan Profesional

Langkah itu sangat efektif membasmi tikus karena dimakan oleh burung hantu yang telah dilatih sebagai pemangsa hewan pengerat ini.

"Alhamdulillah sekarang sudah ada berdiri rumah burung hantu sebanyak 6 titik, serta sudah berkembang biak untuk membasmi hama tikus sawah tersebut," katanya.

Lebih lanjut, kata dia, dengan adanya burung hantu berjenis Burung Hantu Tyto Alba bisa mengamankan tanaman padi sawah seluas 100 hektar dari serangan hama tikus tersebut.

"Makanya kami berupaya untuk terus mengembangbiakan burung hantu ini di setiap desa yang lain," terangnya.

Agus mengatakan, dirinya sudah mengajukan usulan para petani ke Pemkab Bekasi dengan terobosan burung hantu untuk memberantas hama sebanyak 20 unit Rubuha Paket dengan Burung hantunya sebanyak 20 ekor.

Baca juga: Naik Lagi Rp 8.000 Per Gram, Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Selasa Ini Jadi Segini

Baca juga: Penjabat Wali Kota Bekasi Pastikan Ada Sanksi untuk ASN yang Bermain Judi Online

"Sehingga para petani yang berada di Sukatani ini, bisa bebas dari serangan hama tikus, serta hasil para petani meningkat," terangnya.

Petugas POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) Kecamatan Sukatani Demang Darmadi, menambahkan, berdasarkan pengalamannya, dalam satu malam, seekor burung hantu bisa membunuh tikus antara 10-12 ekor.

Walaupun tidak semuanya dimakan dan yang dimakan berkisar antara 5 sampai 7 ekor saja.

Sisanya digunakan sebagai cadangan makanan.

Selain lebih efektif, pemakaian burung hantu untuk membasmi hama tikus juga lebih murah dibandingkan menggunakan perangkap listrik.

Baca juga: Kakek Terduga Pelaku Rudapaksa Cucunya Sendiri Dibekuk Polisi

Baca juga: Bawa Uang Palsu Pecahan Rp 100 Ribu, Pencuri Ponsel Diamuk Warga 

Cara ini juga lebih aman bagi petani dan tidak membahayakan jiwa karena tersengat jebakan tikus yang teraliri listrik.

"Kami akan terus menerapkan cara ini. Selain lebih murah, juga aman bagi petani dan ramah bagi lingkungan sekitarnya," tutupnya.

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved