Berita Bekasi
Tri Adhianto Pertanyakan Pembatalan Proyek PLTSa Senilai Rp 1,6 Triliun oleh Pj Wali Kota Bekasi
Namun Tri justru mempertanyakan faktor apa yang membuat proyek PTLSa senilai Rp 1,6 triliun itu bisa batal dikerjakan.
Penulis: Rendy Rutama | Editor: Dedy
Pernyataan tersebut disampaikan secara langsung Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi Gani Muhamad.
Serta disaksikan Sekretaris Disdamkarmat Kota Bekasi Bilang Nauli, Kepala Bagian Kerjasama Setda Kota Bekasi Kustantinah, Inpektorat Kota Bekasi Wisnu, Asisten Daerah II Kota Bekasi Inayatullah, Kepala Bagian Pengadaan Barang , Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Seno, Sekdis DLH Kiswati dan kabag barjas Setda Kota Bekasi Edison.
Gani menjelaskan empat perusahaan yang menjadi satu konsorsium perusahaan pemenang tender PLTSa yaitu, EEI, MHE, HDI, dan HXE.
Kemudian Bilang sempat menyampaikan pada Minggu (09/06/2023) Pemkot Bekasi melakukan pengumuman melalui sejumlah media kalau pihaknya telah melakukan pengumuman kerjasama sampah menjadi energi listrik.
“Lanjutnya, dilakukannya pelelangan pada umumnya. pada Sabtu (19/09/2023) telah dilakukan penguman hasil evaluasi prasyarat teknis terhadap perusahaan yang memenuhi persyaratan yaitu konsorsium EEI, MHE, HDI, dan HXE,” kata Gani, Jumat (21/6/2024).
Namun Gani menjelaskan dirinya langsung meminta inspektorat agar mengkaji terlebih dahulu terkait proyek ini sebelum penetapan pememang tender.
Sebab dirinya baru saja menjabat sebagai Pj Wali Kota Bekasi.
Hingga akhirnya Gani melakukan koordinasi dan konsultasi kepda Kementerian dan Lembaga terkait.
“Saya bersama-sama melakukan audiensi ke instansi terkait, seperti ke Kementerian dalam Negeri, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan menkomarves untuk melakukan review lebih dalam terkait proyek ini.” jelasnya.
Gani mengucapkan pihaknya langsung mengajukan judicial review ke beberapa pihak terkait.
Lalu Kemendagri menyebutkan berdasarkan asas hukum, terjadi kesalahan aturan pada Peraturan Walikota Bekasi Nomor 36 Tahun 2022 tentang pemilihan mitra kerjasama pengolahan sampah yang menjadi dasar panitia untuk melaksanakan tender.
Mengingat pelaksaan tender itu bertentangan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2020 Tentang Tata Cara Kerjasama Daerah Dengan Daerah Lain dan kerjasama daerah dengan Pihak Ketiga.
"Maka ada potensi pelanggaran tindak pidana korupsi sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 junto Undang-undang Nomor 20 Tahun 2021 tentang komponen pemberantasan tindak pidana korupsi," ucapnya.
Sehingga diputuskan Gani pengumuman hasil evaluasi prasyarat teknis pemilihan mitra kerjasama pengolahan sampah menjadi energi listrik berbasis teknologi ramah lingkungan dibatalkan.
"Dengan tidak melakukan penetapan, jadi dibatalkan. Pak Pj Wali Kota sebagai Kepala Daerah tidak melakukan penetapan pemenang. Nanti selanjutnya akan dilakukan revisi terhadap regulasi yang ada agar sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dilakukan persiapan pelaksanaan pemilihan ulang," tutupnya.
(Sumber : TribunBekasi.com, Rendy Rutama Putra/m37)
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaUeu7FDzgTG0yY9GS1q
pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa)
Proyek PLTSa Bantargebang
Pemkot Bekasi Batalkan Proyek PLTSa Bantargebang
Dedi Mulyadi Minta Seluruh Daerah di Jabar Hapus Tunggakan PBB, Ini Konsekuesi Jika Tidak Ikuti |
![]() |
---|
Melihat Bendera Merah Putih Sepanjang 1 Kilometer Dipasang di Kampung Rengasbandung Bekasi |
![]() |
---|
Alfamart dan SGM Eksplor Edukasi Orang Tua di Bekasi Soal Pentingnya Pemenuhan Gizi Anak |
![]() |
---|
Pemkab Bekasi Targetkan Angka Stunting Turun Dibawah 10 Persen, Sri Enny: Semua Harus Berkolaborasi |
![]() |
---|
Pemkab Bekasi Targetkan Angka Stunting Turun di Bawah 10 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.