Berita Pendidikan

Penerapan Gagasan Polmas Kawasan Pendidikan, Diharap Wujudkan Rasa Aman dan Damai Lingkungan Kampus

Kegiatan ini diharapkan dapat  ditularkan ke mahasiswa berbagai kampus dan berkembang ke kota lain se-Indonesia.

|
Editor: Ichwan Chasani
Istimewa
Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan, secara simbolis melepas ikan di danau Wisdom Park, saat kegiatan Polmas kawasaan pendidikan pada Jumat lalu, 28 Juni 2024. 

TRIBUNBEKASI.COM — Komunitas UGM Peduli mempelopori kegiatan Polmas Kawasan Pendidikan dengan melibat sejumlah mahasiswa di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Melalui konsep Polmas (Pemolisian Masyarakat) ini, diharapkan Kawasan Pendidikan tersebut mampu menjaga lingkungannya agar terasa aman dan nyaman.

Dengan penerapan konsep Polmas itu pula, segala persoalan masyarakat yang muncul dalam kawasan tersebut diharapkan dapat diselesaikan secara kekeluargaan, memberi motivasi, solusi dan saling menasehati untuk mencari pemecahan masalah yang ada.

Komunitas UGM Peduli mengawali kegiatan Polmas Kawasan Pendidikan tersebut dengan bersih danau, pelepasan ikan, jagongan dengan Kapolda DIY, dan melakukan Bakti Sosial di area Kampus. 

Kegiatan saling asah dan asuh ini juga diharapkan dapat  ditularkan ke mahasiswa berbagai kampus yang bermukim di Jogja dan berkembang ke kota lain seluruh Indonesia.

Baca juga: Nur Alim Harap Para Pemain Timnas Garuda Evaluasi Pribadi Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026

Baca juga: Syamsir Alam Banting Stir Usai Akhiri Karier Sepakbola, Jajal Dunia Akting dan Jadi Komentator

Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan, secara simbolis melepas ikan di danau Wisdom Park, pada Jumat lalu, 28 Juni 2024.

"Konsep dari Polmas Kawasan pendidikan, bukan untuk menjadikan Polri, namun masyarakat mampu menjadi polisi untuk dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya," ungkap Irjen Suwondo Nainggolan dalam pernyataan resminya.

Langkah Polmas Kawasan pendidikan, menurut Irjen Suwondo Nainggolan adalah upaya pencegahan agar tidak sampai terjadi konflik yang lebih luas sekaligus mencari solusinya.

“Polisi membangun budaya tertib merupakan edukasi. Konteks ini nguwongke manusia sebagai manusia (memanusiakan manusia—red) sehingga terwujud rasa aman dan damai,” ujarnya.

Adapun kehadiran polisi adalah untuk menegakan hukum dengan menyelesaikan konflik secara beradab.

Baca juga: Usai Naik Rp 5.000 Per Gram Kemarin, Ahad Ini Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Ajeg Segini

Baca juga: Bertahun-Tahun Pacaran dengan Aladull, Rara Lida Masih Enggan Menikah, Kok Gitu?

Irjen Profesor Doktor Chryshnanda Dwilaksana MSi menilai, penerapan Polmas  Kawasan pendidikan di lingkungan kampus-kampus guna meningkatkan kenyamanan dan keamanan merupakan ide dan gagasan yang patut ditiru dan diterapkan di semua lingkungan pendidikan.

"Ide ini sebagai langkah pemolisian yang kekinian," ungkapnya.

Menurutnya comunity policyng bisa dikembangkan dengan berbagai model, salah satunya  smart policiyng yaitu harmoninya konvensional, electronic policyng.

Sejalan dengan ini tentunya lembaga pendidikan sebagai dasar untuk membagikan atau mentranformasikan pengetahuan dan membangun literasi untuk mencerahkan peserta pendidik.  

Konsep Polmas itu sendiri telah diatur dalam Perpol Nomor 1 tahun 2021.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved