Pemkab Bekasi

Setiap Hari 120-130 Bayi Lahir di Kabupaten Bekasi, Dinkes Waswas Banyak yang Stunting

Kondisi ratusan bayi lahir tiap harinya itu menjadi tantangan Dinkes Kabupaten Bekasi dalam penanganan stunting di Kabupaten Bekasi.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
Istimewa
Wujudkan zero new stunting, Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) meluncurkan Gerakan Babe/Nyak Asuh Anak Stunting (BAAS). 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI --- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mencatat ada sebanyak 120-130 bayi lahir setiap lahirnya.

Kondisi ratusan bayi lahir tiap harinya itu menjadi tantangan Dinkes Kabupaten Bekasi dalam penanganan stunting di Kabupaten Bekasi.

"Setiap hari ada sekitar 120-130 bayi yang lahir di Kabupaten Bekasi. Artinya setiap hari ada sasaran baru (bayi) yang lahir yang harus kita ukur," ujarnya Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, dr. Alamsyah pada Sabtu (13/7/2024).

Alamsyah mengatakan, pihaknya menyelesaikan gerakan serentak pengukuran dan intervensi penanganan stunting yang tuntas dilaksanakan selama tiga minggu pada Juni 2024. 

BERITA VIDEO : TALKSHOW SIRNA STUNTING, PERAN AYAH DALAM MEMBENTUK KELUARGA BERKUALITAS DI KABUPATEN BEKASI

Keberhasilan tersebut merupakan hasil kerja keras semua pihak, khususnya para kader Posyandu di seluruh Kabupaten Bekasi. 

"Ya, capaian kita 100 persen. Ini berkat kerja keras ibu-ibu kader Posyandu di seluruh Kabupaten Bekasi," katanya.

Namun demikian, Alamsyah mengatakan, meskipun gerakan serentak intervensi stunting telah dilakukan, bukan berarti penanganan stunting telah selesai. Karena masih banyak tantangan pekerjaan yang harus dilakukan. 

Baca juga: Disperkimtan Kabupaten Bekasi Kolaborasi Bareng DPPKB dan Dinkes Bangun Jamban Turunkan Stunting

Termasuk angka kelahiran bayi di Kabupaten Bekasi yang masih cukup tinggi.

"Kita terus berupaya agar tidak ada kasus stunting baru dan kita tekan atau tangani stunting yang ada," katanya.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) meluncurkan Gerakan Babe/Nyak Asuh Anak Stunting (BAAS).

Gerakan BAAS dimana sejumlah pihak seperti pejabat Pemkab Bekasi, Forkopimda, dunia usaha menjadi Liaison Officer (LO) dalam upaya menurunkan angka prevalensi stunting di Kabupaten Bekasi.

Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan mengatakan gerakan ini mengedepankan pendekatan kolaboratif yang melibatkan berbagai pihak, yakni pemerintah, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan, keluarga dan masyarakat itu sendiri.

"Sehingga adanya gerakan BAAS itu dapat mencapai target penurunan angka stunting yang signifikan," katanya.

BERITA VIDEO : DI KARAWANG 10 PERUSAHAAN BANTU TANGANI STUNTING JADI BAPAK ASUH

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved