Berita Jakarta

Warga Bikin Spanduk Sayembara Tangkap Maling, Lurah Jembatan Besi: Jadi Semangat Jaga Keamanan

Pasalnya, Arief memandang jika kehadiran spanduk sayembara tangkap maling berhadiah itu bisa menekan masalah pencurian di wilayahnya itu.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dedy
Wartakotalive.com
Spanduk sayembara tangkap maling berhadiah yang terpasang di sejumlah titik wilayah RW 01 Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat. 

Meski menjadi lokasi pemukiman padat penduduk yang rawan pencurian, namun warga RW 01 Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat, nampak tidak terlalu risau.

Bahkan tanpa rasa takut, mereka menempatkan kendaraan roda dua mereka di gang-gang sempit yang tak jauh dari rumahnya masing-masing.

Pantauan Warta Kota di lokasi, sepeda motor warga itu nampak berderet di sepanjang ruas gang yang hanya bisa dilewati dua motor secara bergantian.

Bak tempat parkir, motor itu bahkan ada yang sudah lama tak dipakai pemiliknya, namun tetap dibiarkan terparkir di luar rumah.

Hal itu nampak dari debu-debu yang menempel di motor tersebut hingga kain penutup motor yang sudah usang karena terkena panas dan hujan. 

Kepada Warta Kota, warga mengaku tidak takut kemalingan meski tanpa ada CCTV.

Pasalnya, mereka merasa wilayahnya itu telah aman deri maling lantaran sudah 2 tahun ini nol kasus pencurian.

Padahal sebelumnya, wilayahnya itu kerap jadi sasaran maling. Dalam satu bulan, mereka bisa kehilangan 4 motor sekaligus.

"Dulu ramai di sini maling. Sebulan kurang lebih ada 6, ada aja dulu (maling). Bukan cuma motor, bisa masuk ke rumah," kata salah satu warga RW 01 Jembatan Besi bernama Nok Ani (74) saat ditemui di rumahnya, Jumat (26/7/2024).

Selain itu, warga di wilayahnya itu juga kerap mengalami kemalingan kotak amal di masjid atau musala.

Akan tetapi setelah inisiasi Ketua RW 01 Hasanuddin alias Nurdin, kasus maling di daerahnya berlangsung anjlok.

"Alhamdulillah sekarang sejak pak RW adain gituan (sayembara), mungkin ngehargain pak RW kali," ungkap Nok.

Wanita yang pernah menjabat sebagai Ketua RW 01 pada 20 tahun lalu itu menyebut, pencurian di wilayahnya itu kebanyakan terjadi pada dini hari sekira pukul 04.00 WIB.

Biasanya, pencuri mengincar barang berharga warga, mulai dari handphone hingga perhiasan.

Mereka biasa menjarah rumah-rumah warga yang terlihat sepi tanpa pengamanan.

Sumber: Wartakota
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved