Seruan "Peringatan Darurat" tengah ramai diunggah oleh masyarakat di media sosial. Bahkan ikut digaungkan oleh para selebritis di tanah air. Ditengah ramainya unggahan tersebut, nama Raffi Ahmad dan komika Kiky Saputri menjadi sorotan karena tak ikut mengkritisi soal "Peringatan Darurat".
TRIBUNBEKASI.COM, CIPUTAT --- Seruan "Peringatan Darurat Indonesia" tengah ramai diunggah oleh masyarakat di media sosial. Bahkan ikut digaungkan oleh para selebritis di tanah air.
Di tengah ramainya unggahan tersebut, nama Raffi Ahmad dan komika Kiky Saputri menjadi sorotan karena tak ikut mengkritisi soal "Peringatan Darurat Indonesia".
Nama keduanya bahkan menjadi tranding topik di aplikasi X lantaran tak ikut mengkritisi soal 'Peringaran Darurat Indonesia'. Bahkan mendapat kritik dari warga internet di kolom komentar Instagramnya masing-masing.
Setelah ramai diperbincangkan, Kiky Saputri akhirnya muncul di media sosialnya. Ia nampak mengunggah foto bergambar bendera Merah Putih dengan latar hitam, setra emoticon love yang disematkan.
BERITA VIDEO : ORASI MENGGEBU-GEBU, REZA RAHADIAN IKUT AKSI PERINGATAN DARURAT INDONESIA
Dalam keterangannya, Kiky Saputri mengatakan jika ia memiliki cara sendiri untuk mencintai negaranya.
Kiky Saputri mengatakan jika ia tengah berjuang "lewat jalur dalam" untuk mengembalikan Marwah Indonesia.
"Semua pasti mencintai Negaranya. Semua punya cara untuk memunjukkan rasa cinta pada Negaranya. Doakan kami untuk berjuang lewat jalur dalam. Caranya berbeda, tetapi tujuannya sama," tulis Kiky Saputri di Instagram pribadinya, Kamis (22/8/2024).
Disisi lain, Raffi Ahmad nampaknya belum ikut menyuarakan tentang "peringatan darurat".
Jika dilihat dari unggahan terkini, Raffi Ahmad tengah ikut menjalani belusukan bersama Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.
Melihat unggahan itu, lantas saja suami Nagita Slavina itu langsung dikritik oleh warga internet karena dinilai tidak pro rakyat.
Sebagai informasi, saat ini tengah berlangsung unjuk rasa diketahui sebagai respons masyarakat atas rapat paripurna pengesahan Revisi Undang-Undang (RUU) Nomor 10 tahun 2016 tentang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Keresahan masyarakat ini merupakan buntut dari rencana DPR yang ingin mengubah keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai calon pemimpin daerah harus berusia 30 tahun ketika ditetapkan sebagai calon.
Komika Bintang Emon: tak terima rakyat dianggap tolol
Komika Bintang Emon sempat mencuri perhatian publik lantaran gencar menyuarakan soal bobroknya demokrasi di Indonesia.
Bahkan usai DPR hendak menganulir putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Bintang mengunggah sebuah gambar garuda berwarna biru tua yang bertuliskan 'PeringatanDarurat' di akun sosial medianya.
"Dikencingin di muka, tapi enggak bisa ngapa-ngapain," tulis Bintang Emon di akun sosual medianya, Rabu (21/8/2024).
Kamis (22/8/2024) ini, Bintang nampak hadir di tengah massa aksi yang mengepung gedung MPR DPR RI bersama sejumlah komika lainnya.
BERITA VIDEO : SEJUMLAH KOMIKA IKUTAN AKSI PERINGATAN DARURAT INDONESIA DI GEDUNG DPR
Bahkan, Bintang juga menyampaikan orasinya soal alasan dirinya ikut demonstrasi di Gedung DPR RI.
Pasalnya menurut Bintang, pemerintah terang-terangan menganggap rayat tolol (bodoh).
"Kita berkumpul di sini datang perseorangan, tidak bela partai apapun. Kita dikumpulkan dengan kemarahan kita, kita dianggap tolol, teman-teman," ujarnya saat memberikan orasi di atas mobil komando, Kamis.
Menurutnya, langkah-langkah akrobat yang diambil DPR begitu cepat kala mengubah putusan MK soal Pilkada.
"Kita dipaksa untuk menelan, kita dianggap tolol. Ketika kita dianggap tolol, kita harus lawan," tegasnya yang disahuti kata 'Lawan' dari peserta aksi.
"Berikan kami kompetisi yang baik untuk hasilkan pemimpin-pemimpin yang baik buat kita," sambung Bintang.
Dalam kesempatan itu, Bintang yang mendapatkan dukungan dari massa aksi, juga turut menyindir anak bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep.
Yang mana diketahui, Kaesang hendak mencalonkan diri di Pilkada meski belum cukup umur.
"Buat teman-teman yang enggak bisa hadir di sini, tanamkan ini dalam kepala kalian. Kalau belum umur 30, jangan nyalon dulu. Jangan, ya dek ya," pungkas Bintang.
Untuk diketahui, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terang-terangan menunjukkan akrobat politiknya usai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengubah aturan ambang batas pencalonan kepala daerah.
DPR menganulir putusan tersebut hingga membuat banyak rakyat murka hingga bertebaran poster di media sosial yang menyampaikan bahwa demokrasi di Indonesia sudah sangatdarurat.
Bukan hanya itu, lewat panitia kerja (panja) badan legislasi (baleg), DPR juga mengubah batas usia calon kepala daerah.
Hanya dalam sehari, revisi UU Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) rampung.
Sebelumnya diberitakan, ribuan elemen masyarakat sipil mengepung gedung MPR DPR RI untuk mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait syarat pencalonan pilkada melalui putusan nomor 60/PUU-XXII/2024 yang ditolak DPR.
Pantauan Warta Kota di lokasi, Kamis (22/8/2024) pukul 10.48 WIB, nampak peserta yang mengikuti demodaruratdemokrasi itu beragam, mulai dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPI), mahasiswa, hingga sejumlah komedian.
Mereka membawa satu mobil komando serta bendera dan spanduk-spanduk perlawanan.
Sejumlah masyarakat juga membawa kardus-kardus yang berisi sindiran untuk DPR RI dan Presiden RI Joko Widodo.
"DPR milik rakyat, bukan Jokowi," tulis salah satu kardus yang dibawa massa aksi
"DPR jangan ikut Jokowi, kena azab," tulis keterangan lainnya.
Sementara itu, Partai Buruh ikut memasang spanduk di depan gerbang DPR RI bertuliskan desakan adar DPR tidak mengubah dan melawan putusan MK.
Tak sampai di situ, para komedian yang gencar menyuarakan soal demokrasi di akun sosial medianya juga ikut turun gunung.
Beberapa yang nampak di lapangan adalah Abdel, Bintang Emon, Andovi, Arie Keriting, Abdur Arsyad, dan masih banyak lagi.
Mereka kompak mengenakan pakaian serba hitam.
Di tengah massa aksi yang membludak, para komedian itu mengaku tak gentar untuk mengikuti unjuk rasa demi demokrasi yang adil di Indonesia.
Mereka juga membawa postet bertuliskan sindiran akan kondisi Indonesia saat ini.
"Agak laen kau, agak laen bapakmu, agak lain kau sek'luarga," tulis keterangan dalam postet berwarna merah yang dibawanya.
Kepada wartawan, komedian Rigen mengaku akan tetap turun aksi meski DPR menunda pengesahan RUU Pilkada 2024.
Bahkan, Rigen dan kawan-kawannya memberikan quote (kutipan) untuk para pejabat yang duduk di DPR RI.
"Ini quote dari saya, ketika para pejabat udah mulai ngelawak, saatnya komedian melawak," kata Rigen yang tampil nyentrik dengan kacamata hitam dan topinya.
Mereka kemudian berbaur kepada para massa aksi yang berkumpul di depan gedung DPR RI.
Bahkan, mereka ikut berteriak 'Lawan' ketika orator menyuarakan perlawanannya akan sikap DPR RI.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.