Virus Cacar Monyet

Waspada! Begini Cara Virus Cacar Monyet Bekerja, bisa Sebabkan Penularan Dalam 1 Hingga 21 Hari

Bahkan, ramai kiriman ulang di akun sosial media instagram tentang virus Mpox yang sudah dibagikan oleh lebih dari 20 ribu orang.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dedy
Kompas.com
Foto Ilustrasi Monkeypox atau Cacar Monyet --- Akhir-akhir ini publik dibuat khawatir dengan virus Monkey Pox (Mpox) atau virus cacar monyet yang dapat menular dengan cepat dari satu orang ke orang lainnya. 

Tak main-main, akurasi PCR itu mencapai 90-100 persen.

"Lalu pada anus (pada yang riwayat kontak seksual anal) akurasi 50-70 persen, dan pada tenggorokan sekitar 30 persen," jelas Ngabila.

BERITA VIDEO : MASYARAKAT DIIMBAU TAK ABAI DENGAN CACAR MONYET

Sehingga menurutnya, pada kasus positif Mpox, lenting akan sembuh dalam waktu 2-4 minggu.

Adapun seseorang dinyatakan sembuh apabila luka lenting dan ruam di tubuh sudah mengering dan mengelupas.

"Tapi sembuh jika sudah tumbuh lapisan kulit baru yang utuh (intak)," pungkasnya.

Pada kasus ini, Ngabila menyebut jika seseorang perlu diberikan antivirus sesuai indikasi dan dosis dari dokter kulit penyakit dalam untuk mencegah timbulnya kembali virus tersebut.

Sebelumnya diberitakan, Monkey pox tengah dikhawatirkan oleh Dinas Kesehatan DKI menyerang warga karena sejumlah negara banyak yang sudah terpapar.

Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Tamansari, dr Ngabila Salama mengatakan, ada dua gejala khas pada penyakit Mpox yaitu keluarnya lenting isi air di kulit bagian wajah, badan, kemaluan dan anus.

Meski hanya ada satu butir yang terlihat, kata Ngabila, harus tetap diwaspadai agar tidak menular ke orang lain.

"Juga ada pembesaran kelenjar getah bening di selangkangan, leher dan dagu," katanya, Kamis (29/8/2024).

Menurut Ngabila, pembesaran kelenjar getah bening pada gejala Mpox berbeda dengan cacar air atau varicella. 

Kendati demikian, Ngabila meminta warga jangan panik dan segera berobat ke dokter demi mendapatan obat.

"Tetap waspada. Cegah sakit dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan dengan 3M memakai masker mencuci tangan menjaga jarak dan vaksinasi pada kelompok berisiko," terangnya.

Ngabila mengaku, vaksinasi massal atau untuk masyarakat umum belum disediakan oleh pemerintah pusat. 

Halaman
123
Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved