Kasus Pembunuhan

Kronologi Seorang Pria Tikam Kakak Ipar Bertubi-Tubi, Ternyata Dendam Istri Diduga Pernah Dilecehkan

Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, motif pembunuhan tersebut dikarenakan NFP sudah menyimpan dendam sejak 2018 lalu

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Ichwan Chasani
Istimewa
Istri BN menjerit histeris saat suaminya terkulai lemas usai ditikam bertubi-tubi oleh adik ipar BN, di Jalan AMD RT 12 RW 06, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. 

TRIBUNBEKASI.COM — Seorang pria berinisial BN (48) meregang nyawa usai ditikam bertubi-tubi menggunakan sebilah badik oleh adik iparnya yang berinisial NFP (30).  

Kasus pembunuhan tersebut terjadi di Jalan AMD RT 12 RW 06, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, motif pembunuhan tersebut dikarenakan NFP sudah menyimpan dendam terhadap BN sejak tahun 2018 lalu.

“Memang adik ipar ini selaku tersangka merasa dendam sudah sekira enam tahunan lalu. NFP ini merasa kakak iparnya  tidak mampu menyelesaikan persoalan yang terjadi dalam rumah tangga,” kata Kombes Nicolas Ary Lilipaly, Jumat, 13 September 2024.

Kombes Nicolas Ary Lilipaly menjelaskan NFP menyimpan dendam karena BN justru dinilai tidak bersikap adil kepadanya.

Sebab sudah enam tahun berlalu, adik kandung dari BN diduga pernah melakukan pelecehan seksual kepada istri dari NFP.

Baca juga: Bertingkah Mencurigakan saat Hendak Tawuran, 4 Remaja Bersenjata Tajam Diamankan

Baca juga: Baru Turun dari Mobil, Pria Ini Ditikam Adik Ipar Bertubi-Tubi di Depan Anak dan Istri

NFP yang saat itu mengetahuinya sempat melaporkan kepada BN, tapi yang bersangkutan justru memihak kepada adiknya dan bukan NFP. 

“Jadi ada peristiwa terjadi pelecehan seksual dan istrinya (NFP) ini oleh adik daripada BN, jadi NFP saat itu melapor kepada korban tapi malahan korban justru membantu adik nya, lalu korban sampai mengeluarkan kata-kata kotor kepada si pelaku dan mulai dari situlah dendam,” jelasnya.

Kombes Nicolas Ary Lilipaly menuturkan berdasarkan motif tersebut, pada Kamis malam, 12 September 2024 sekira pukul 20.25 WIB terjadilah pembunuhan yang dilakukan NFP kepada BN.

NFP sebelumnya juga sempat menyampaikan pesan kepada keluarga BN, baik itu orangtua, dan istri untuk tidak mempertemukan keduanya.

Namun peristiwa saat itu terjadi secara kebetulan karena NFP hendak menjemput istrinya menggunakan sepeda motor.

Baca juga: KCI Pastikan Bakal Ada Gerbong KRL Baru pada 2025 Usai INKA Dapat Pinjaman Rp 2,1 Trilun

Baca juga: Layanan Samsat Keliling di Kota/Kabupaten Bekasi dan Karawang, Jumat 13 September 2024 Cek Lokasinya

Kebetulan pula, saat itu tengah ada acara kumpul keluarga dengan istri dari BN.

Saat melintas di lokasi kejadian, NFP justru melihat keluarga BN yang saat itu datang menggunakan mobil.

NFP kemudian mengambil badik dari bagasi sepeda motor dan menaruhnya di selipan celana bagian pinggang.

Tersulut emosi karena masih menyimpan dendam, NFP langsung menghampiri mobil BN.

Sebelum terjadi pembunuhan, NFP dan BN sempat terlibat adu mulut hingga kemudian terjadilah pembunuhan itu.

Baca juga: Layanan SIM Keliling Kabupaten Bekasi Jumat Ini, 13 September, di Pospol Mega Regency Serang Baru

Baca juga: Jadwal Layanan SIM Keliling Karawang, 13 September 2024, di Gebyar PATEN Pemda Karawang

“Lantaran emosi, tersangka kemudian mengeluarkan itu badik yang ada di pinggangnya dan langsung melakukan penusukan berulang kali ke kakak ipar atau korban ini yang masih berada di dalam mobil korban,” terang Kombes Nicolas Ary Lilipaly.

Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengungkapkan BN yang saat itu mengalami sejumlah luka tusuk hingga berlumuran darah

Oleh keluarganya, BN langsung dibawa warga ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Rebo, Jakarta Timur untuk mendapatkan penanganan medis.

Namun nyawa BN tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.

“Sampai saat ini istrinya dan anaknya belum bersedia untuk diambil keterangan dan masih fokus dengan pemakaman. Korban juga sudah selesai diautopsi di Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati dari sebelumnya dibawa ke RSUD Pasar Rebo,” kata Kombes Nicolas Ary Lilipaly

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp. 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved