Pabrik Minyak Terbakar

DVI Polri Tegaskan Belum Ada Jenazah Korban Kebakaran Pabrik di Pondok Ungu yang Teridentifikasi

Tim DVI Polri menyatakan, sampai Sabtu (2/11/2024), belum ada jenazah korban kebakaran pabrik di Pondok Ungu yang teridentifikasi.

Editor: Ign Prayoga
Wartakotalive.com
Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri, Kombes Pol Ahmad Fauzi soal korban kebakaran di RS Polri Kramat Jati, Jaktim, Sabtu (2/11/2024). 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA - Kebakaran pabrik di Pondok Ungu, Kota Bekasi, Jawa Barat, menelan korban jiwa, Jumat (1/11/2024).

Sedikitnya 9 karyawan pabrik bahan pakan ternak tersebut meninggal dunia. Salah satunya diperkirakan adalah Jatmiko, warga Cikarang, Kabupaten Bekasi.

Seluruh jenazah ditemukan dalam kondisi tidak utuh dan diserahkan ke RS Polri di Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.

Tim DVI Polri menyatakan, sampai Sabtu (2/11/2024), belum ada jenazah korban kebakaran pabrik di Pondok Ungu yang teridentifikasi.

Adapun RS Polri telah menerima 11 kantong jenazah dan 1 wadah plastik berisi body part (potongan tubuh) para korban kebakaran.

Sementara ada 9 pihak yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya dalam kejadian pada Jumat (1/11/2024) tersebut.

“Saat ini belum (teridentifikasi), saat ini kita berusaha,” kata Kepala Bidang Disaster Victim Identification (DVI) Biro Kedokteran Kepolisian Pusdokkes Polri, Kombes Pol Ahmad Fauzi ditemui di Posko Ante Mortem Instalasi Pelayanan DVI, RS Polri, Jakarta Timur, Sabtu (2/11/2024).

Tim DVI Polri melakukan pemeriksaan jenazah yang mencakup gigi, sidik jari hingga pencocokan DNA.

Tapi jika dilihat dari kondisi jenazah, pemeriksaan sampel DNA jadi cara yang kemungkinan diutamakan.

Namun proses identifikasi sampel DNA memerlukan waktu cukup panjang, sehingga pihak keluarga korban diminta untuk bersabar menunggu informasi lebih lanjut.

“Namun kondisi yang saat ini kemungkinan adalah DNA. Sehingga DNA karena membutuhkan waktu yang cukup, sehingga terus saja kita meminta kesabaran dari para pihak, terutama keluarganya untuk bersabar,” ungkapnya.

Sejauh ini 12 sampel DNA Ante Mortem sudah terkumpul, diambil dari 9 keluarga yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya dalam kejadian kebakaran pada Jumat.

Sampel DNA dari pihak keluarga itu akan disandingkan dengan 23 sampel DNA Post Mortem yang dikumpulkan tim DVI dari 11 kantong jenazah dan 1 wadah kotak berisi body part.

Proses identifikasi ini melibatkan tim DVI Pusdokkes Polri, Rumah Sakit Bhayangkara TK. I Pusdokkes Polri, tim Inafis Polri, Biddokkes Polda Metro Jaya, Forensik Universitas Indonesia, Perhimpunan Dokter Forensik dan Medikolegal Indonesia, dan Program Studi Dokter Gigi Spesialis Odontologi Forensik UI.

“Karena tadi saya sampaikan, karena kita membutuhkan proses DNA, kemungkinan salah satunya. Maka dari itu, karena butuhkan waktu yang cukup lama, kita minta bersabar,” kata Fauzi.

Perihal waktu, Fauzi menyebut tak ada waktu yang dibatasi dalam identifikasi para korban. Tim DVI akan bekerja maksimal hingga mengungkap identitas jenazah yang kemudian akan diserahkan ke pihak keluarga untuk dikebumikan.

“Jadi yang kita lakukan adalah semaksimal mungkin sehingga waktunya belum tahu sampai kapan, sehingga nanti kita tunggu,” ucapnya.

Warga Perumahan Mega Regency

Seorang warga Perumahan Mega Regency, Cikarang, Jatmiko (37) diperkirakan menjadi korban meninggal dalam insiden kebakaran pabrik di Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Jumat (1/11/2024).

Jatmiko merupakan karyawan PT Jati Perkasa Nusantara yang berlokasi Jalan Pondok Ungu/Kaliabang, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.

Pabrik pengolah minyak sawit menjadi bahan baku pakan ternak ini mengalami kebakaran pada Jumat (1/11/2024), menjelang pergantian dari shift malam ke shift pagi.

Jatmiko merupakan salah satu karyawan shift malam yang bekerja sejak Kamis malam hingga Jumat pagi.

Pihak keluarga menyatakan, Jatmiko hingga Sabtu pagi belum pulang sehingga dia diperkirakan termasuk dalam daftar korban. 

Jatmiko bersama istri dan anaknya tinggal di  Perumahan Mega Regency Cikarang, Kabupaten Bekasi.

Namun selama 2 tahun terakhir, Jatmiko tinggal di rumah orangtuanya, Mintono (60), di Perumahan Babelan Oetama Sejahtera (BOS) Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.

Jatmiko tinggal di Babelan sejak bekerja di  PT Jati Perkasa Nusantara. Pertimbangannya, jarak Pondok Ungu ke Babelan lebih dekat daripada jarak Pondok Ungu ke Cikarang.

Jatmiko baru pulang ke Cikarang setiap akhir pekan, Sabtu dan Minggu.

Mintono --- Jatmiko (37) dikabarkan menjadi korban meninggal dalam insiden kebakaran pabrik di Kota Bekasi, Jawa Barat pada Jumat (1/11/2024). Sebelum dikabarkan itu, orangtua Jatmiko, Mintono (60) mengungkapkan, anaknya yang menjadi salah satu korban kebakaran di pabrik di Kota Bekasi ini sempat mau izin tidak masuk kerja.
Mintono --- Jatmiko (37) dikabarkan menjadi korban meninggal dalam insiden kebakaran pabrik di Kota Bekasi, Jawa Barat pada Jumat (1/11/2024). Sebelum dikabarkan itu, orangtua Jatmiko, Mintono (60) mengungkapkan, anaknya yang menjadi salah satu korban kebakaran di pabrik di Kota Bekasi ini sempat mau izin tidak masuk kerja. (TribunBekasi.com)

"Karena kerja di Pondok Ungu, Kota Bekasi, dia tinggal di tempat saya, biar engga kejauhan kerjanya," kata Mintono saat ditemui di rumahnya di Perumahan Babelan Oetama Sejahtera (BOS) Blok C 24 RT 05/13 Babelan, Sabtu (2/11/2024).

Mintono menjelaskan, pada Kamis sore, Jatmiko sempat minta pertimbangan, apakah sebaiknya dia tidak masuk kerja karena kurang enak badan.

"Hari Kamis itu sempat cerita kurang enak badan, dia tanya ke bapak, gimana kalau minta izin engga masuk kerja? Soalnya kan Sabtu nya mau ketemu anaknya juga," kata Mintono menggambarkan percakapannya dengan sang anak pada Kamis sore.

Di sisi lain, Mintono juga sempat melihat berbeda pada Jatmiko.

Biasanya, Jatmiko mengisi waktu siangnya dengan pergi memancing. Ketika senja datang, Jatmiko baru pulang untuk persiapan berangkat ke tempat kerja.

Akan tetapi, pada Kamis siang, Jatmiko tidak pergi memancing dan lebih banyak tidur.

Jatmiko tidur hingga Kamis sore dan Mintono membangunkannya.

"Jadi Kamis pagi pas pulang kerja, dia tidur, siangnya biasanya mancing, tapi hari itu enggak mancing, dia tidur terus. Kamis sore, saya bangunkan, dia sempat bilang mau izin engga masuk kerja," katanya.

Namun, Jatmiko urung minta izin tidak masuk kerja.

Suasana rumah Jatmiko (37) yang dikabarkan menjadi korban kebakaran pabrik di Perumahan BOS Blok C 24 RT 5/13 Babelan, Kabupaten Bekasi, pada Sabtu (2/11/2024) pagi.
Suasana rumah Jatmiko (37) yang dikabarkan menjadi korban kebakaran pabrik di Perumahan BOS Blok C 24 RT 5/13 Babelan, Kabupaten Bekasi, pada Sabtu (2/11/2024) pagi. (TribunBekasi.com)

Pada Kamis petang, Jatmiko berangkat ke pabrik sesuai jadwal kerjanya.  

Pagi berganti siang dan Mintono tak mendapat firasat apapun.

Mintono menuturkan, dirinya tahu kabar kebakaran pabrik tempat anaknya bekerja dari media sosial, Jumat siang.

Dia lantas mencari tahu keberadaan anaknya, tapi tidak kunjung mendapatkan kabar. Dan pada sore harinya, pihak pabrik menghubungi keluarga menanyakan apakah anaknya sudah pulang atau belum.

Hingga akhirnya, dia dan keluarga mendatangi rumah sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk dilakukan pemeriksaan identitas dan tes DNA.

"Hasilnya belum, katanya paling cepat dua hari paling lama seminggu," katanya.

Suasana rumah Jatmiko (37) yang dikabarkan menjadi korban kebakaran pabrik di Perumahan BOS Blok C 24 RT 5/13 Babelan, Kabupaten Bekasi, pada Sabtu (2/11/2024) pagi.

Pantauan TribunBekasi.com pukul 10.00 WIB, di jalan menuju ke rumahnya sudah terpasang bendera kuning bertuliskan Alm Jatmiko bin Mintono.

Depan rumahnya juga sudah didirikan tenda dan ada sejumlah kursi-kursi berwarna hijau.

Bendara kuning juga terpasang di depan rumahnya dan ada kertas warna putih ditempel di tembok rumahnya bertuliskan Alm Jatmiko usia 37 tahun bin Mintono.

Sejumlah tetangga, kerabat dari Jatmiko mulai berdatangan. Terlihat warga menyalami orangtua korban hingga memuluknya karena tak kuasa menahan tangis.

Keluarga menceritakan terakhir bertemu hingga kronologi kejadian kebakaran itu kepada para pelayat yang datang.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com  

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved