Pungli di Sekolah

SMAN 2 Cibitung Sebut Tudingan Pungli Rp 2,5 Juta per Siswa di Sekolah Muncul karena Miskomunikasi

Selain pungli, Nana juga membantah tudingan pihak sekolah melarang anak didik mengikuti UAS apabila tidak membayar sumbangan tersebut.

Editor: Dedy
Istimewa
Ilustrasi Pungli --- Tudingan dugaan pungli di SMAN 2 Cibitung Kabupaten Bekasi muncul karena ada miskomunikasi antara siswa, wali murid, sekolah, dan komite sekolah.  

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI --- Tudingan dugaan pungli di SMAN 2 Cibitung Kabupaten Bekasi muncul karena ada miskomunikasi antara siswa, wali murid, sekolah, dan komite sekolah. 

"Ya, ini hanya miskomunikasi saja antara orangtua, siswa, pihak sekolah, dengan pihak komite dalam hal ini," ungkap Humas SMAN 2 Cibitung, Nana, mengenai dugaan adanya pungli saat ditemui Kompas.com di SMAN 2 Cibitung, Kamis (5/12/2024).

Selain pungli, Nana juga membantah tudingan pihak sekolah melarang anak didik mengikuti UAS apabila tidak membayar sumbangan tersebut.

Nana mengeklaim, ratusan pelajar yang tidak menyerahkan uang sumbangan tetap bisa mengikuti UAS yang kini tengah berjalan.

BERITA VIDEO : SOSOK REZA, GURU HONORER YANG DIPECAT LAPORKAN PUNGLI TERNYATA MAMPU BIKIN SISWA PEMALU JADI PEMBERANI

Sementara pelajar yang menyerahkan uang sumbangan diklaim hanya puluhan anak.

"Mereka katanya tidak boleh ikut ujian, kalau tidak menyumbang, tidak. Itu tidak ada. Semua ikut ujian, dan semua kita bagikan kartu," terang dia.

Nana membantah tudingan adanya dugaan pungutan liar (pungli) ke pelajar untuk pembuatan pagar dan bangunan sekolah. 

Namun, Nana mengakui bahwa sekolah melalui komite sekolah telah meminta uang kepada siswa atau wali murid yang sifatnya sumbangan untuk menguruk halaman sekolah yang kerap tergenang jika hujan.

Baca juga: Soal Dugaan Pungli Rp 2,5 Juta di SMAN 2 Cibitung untuk Perbaikan Sekolah, Ini Respon Pj Bupati

"Sekarang punglinya di mana? Itu sumbangan, sukarela. Tinggal terserah orangtua mau nyumbangnya berapa, bahkan ada yang tidak nyumbang," kata Nana.

Nana juga membantah jika pihak sekolah mematok besaran nilai uang yang wajib diserahkan siswa. 

Ia beralasan, ekonomi wali murid SMAN 2 Cibitung mayoritas kelas menengah ke bawah, sehingga pihak sekolah tak mematok nilai uang sumbangan pengurukan halaman sekolah.

"Kita memahami itu, memaklumi itu. Kalau memang tidak ada ya, itu yang namanya sumbangan, masa harus kita paksa, kan enggak, monggoh (silakan) terserah saja. Ya kalau pun ada yang menyumbang juga, ya enggak maksimal gitu," ujar Nana.

Gedung utama SMAN 2 Cibitung, Kabupaten Bekasi.(ACHMAD NASRUDIN YAHYA/KOMPAS.com)
Gedung utama SMAN 2 Cibitung, Kabupaten Bekasi.(ACHMAD NASRUDIN YAHYA/KOMPAS.com) (Kompas.com)

Minta sumbangan sekolah sejak 2018

Sejak SMAN 2 Cibitung Kabupaten Bekasi beroperasi pada 2017, sekolah telah meminta sumbangan untuk pengurukan halaman sekolah sejak 2018 hingga kini. 

Humas SMAN 2 Cibitung Nana mengaku heran kebijakan sumbangan untuk pengurukan halaman sekolah justru baru dikeluhkan olah pelajar pada tahun ini. 

"Saya juga enggak tahu itu kenapa bisa baru sekarang terjadi seperti itu. (Yang dulu) nerima-nerima saja, dan dulu pun tidak pernah terealisasi (keseluruhan)," tutur Nana.

Diberitakan sebelumnya, seorang pelajar SMAN 2 Cibitung, Kabupaten Bekasi yang belum diketahui identitasnya mengungkap dugaan pungutan liar (pungli) di sekolahannya. 

(Sumber : Kompas.com)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bantah Ada Pungli, SMAN 2 Cibitung: Itu Sumbangan Sukarela

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved