Konvoi Tank Israel Mulai Memasuki Damaskus, Angkatan Udara Suriah Juga Rawan Dihancurkan

Setelah Bashar al-Assad turun dari kursi kepresidenan, Israel langsung melakukan serangan besar-besaran Suriah.

Penulis: | Editor: Ign Prayoga
Dok. Kompas.com
Serangan Israel ke Suriah. 

"Tel Aviv tidak akan membiarkan kekuatan musuh mana pun membangun diri di perbatasan kami," kata Netanyahu.

"Jika kami dapat membangun hubungan bertetangga dan hubungan damai dengan kekuatan baru yang muncul di Suriah, itulah keinginan kami."

"Namun jika tidak, kami akan melakukan apa pun untuk mempertahankan Negara Israel dan perbatasan Israel," ungkap Netanyahu.

Usaha Pemberontak Pulihkan Ketertiban

Penggulingan Bashar al-Assad secara tiba-tiba membuat warga Suriah merasa gelisah.

Tak hanya warga Suriah, negara-negara tetangga bahkan dunia juga merasakan hal yang sama.

Mereka merasa gelisah dengan apa ayang akan terjadi selanjutnya saat aliansi pemberontak mengambil langkah pertama dalam transisi pemerintahan.

Dengan suasana di Damaskus yang masih penuh perayaan, Perdana Menteri Assad, Mohammed Jalali, pada Senin, setuju untuk menyerahkan kekuasaan kepada Pemerintahan Keselamatan yang dipimpin pemberontak.

Dikutip dari Reuters, komandan pemberontak utama Ahmed al-Sharaa, yang lebih dikenal sebagai Abu Mohammed al-Golani, bertemu dengan Jalali dan Wakil Presiden Faisal Mekdad untuk membahas pemerintahan transisi.

Jalali mengatakan penyerahan kekuasaan bisa memakan waktu beberapa hari.

Televisi Al Jazeera melaporkan otoritas transisi akan dipimpin oleh Mohamed al-Bashir, yang telah memimpin Pemerintahan Keselamatan.

Kemajuan pesat aliansi milisi yang dipimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS), mantan afiliasi al-Qaeda, merupakan titik balik generasi di Timur Tengah.

Perang saudara yang dimulai pada 2011, telah menewaskan ratusan ribu orang, menyebabkan salah satu krisis pengungsi terbesar di zaman modern dan mengakibatkan kota-kota dibom hingga menjadi puing-puing, daerah pedesaan menjadi kosong dan ekonomi terkikis akibat sanksi global.

Namun aliansi pemberontak belum mengomunikasikan rencana untuk masa depan Suriah, dan tidak ada pola untuk transisi seperti itu di wilayah yang terpecah belah tersebut.

Harga minyak naik lebih dari 1 persen pada Senin, sebagian karena kekhawatiran bahwa ketidakstabilan di Suriah, yang bukan merupakan produsen minyak utama, dapat meningkatkan ketegangan regional, kata para analis.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved