Perang Iran Israel
Pengamat Nilai Gencatan Senjata Israel-Iran Hanya Sementara, Yakin Perang Akan Berkobar Lagi
Menurutnya, akan ada serangan susulan yang dilancarkan untuk membuat negara-negara di Timur Tengah tunduk kepadanya.
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, PALMERAH — Perang Israel - Iran yang berakhir dengan klaim kemenangan di kubu kedua belah pihak, masih menimbulkan tanda tanya besar apakah benar-benar selesai atau akan ada konflik susulan.
Pasalnya, banyak pihak yang meragukan gencatan senjata dari perang Israel-Iran tersebut.
Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, menilai jika gencatan senjata dalam perang Israel-Iran hanyalah jeda yang diambil Israel dan Amerika Serikat (AS).
Menurutnya, akan ada serangan susulan yang dilancarkan untuk membuat negara-negara di Timur Tengah tunduk kepadanya.
Baca juga: Ancaman Perang Dunia Ketiga, Bagaimana Indonesia? Diklaim Jadi Negara Paling Aman, Ini Alasannya
"Gencatan senjata ini temporer saja sifatnya. Israel dan AS pasti akan memulai lagi suatu saat, hingga target mereka, yaitu pergantian pemimpin di Iran dan kehancuran program nuklir Iran," kata Wijayanto saat dihubungi Warta Kota, Jumat (27/6/2025).
"Serangan Israel dan AS kemarin gagal mewujudkan itu . Israel memang ingin negara-negara di Timur Tengah tunduk pada kekuatannya," lanjutnya.
Wijayanto menilai, pihak AS dan Israel menginginkan kehancuran politik dan ekonomi untuk negara-negara seperti Syiria, Iraq dan Libya.
Sehingga, perang adalah salah satu cara jitu yang dimanfaatkannya untuk mendominasi kawasan.
Tak hanya itu, dampak peperangan itu juga bisa meluas hingga berdampak pada negara-negara lain, termasuk Indonesia.
"Harga energi dan ketidakpastian global akan meningkat. Ini akan mengurangi investasi, memperburuk kondisi fiskal kita, menekan nilai tukar Rupiah dan memperlambat pertumbuhan ekonomi," pungkasnya.
BERITA VIDEO : RUSIA-KORUT BANTU IRAN, PEDANG DUNIA III SEMAKIN DEKAT?
Sementara itu, dilansir dari Aljazeera.com, Jumat (27/6/2025), Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu kini mengincar langkah-langkah yang lebih besar di seluruh wilayah.
Ia bukan sekadar membebaskan tawanan Israel dari Gaza, bukan sekadar berniat menghancurkan Hamas, tetapi juga mengincar sesuatu yang lebih muluk.
"Sesuatu yang dengan bantuan presiden AS, Netanyahu harapkan akan memperkuat warisan dan kedudukannya di kalangan sayap kanan di Israel," demikian yang dilaporkan Aljazeera.com, Jumat.
"Yang sedang dibicarakan adalah lebih banyak kesepakatan normalisasi dengan negara-negara tetangga di wilayah tersebut – kesepakatan yang akan menjadikan penghentian perang di Gaza sebagai komponen daripada isu utama dalam upaya untuk bergerak maju," imbuhnya.
Klaim Sepihak AS: Sukses Serang Fasilitas Nuklir Iran, Trump Bandingkan dengan Hiroshima Nagasaki |
![]() |
---|
Trump Tegas Sebut Iran Sudah Tidak Punya Senjata Nuklir Lagi: Kami Meledakannya, Sudah Hancur Total! |
![]() |
---|
Hizbullah Ucapkan Selamat Kepada Iran karena Raih Kemenangan Jalur Langit atas Israel |
![]() |
---|
Komandan Garda Revolusi Iran yang Dikabarkan Tewas dalam Serangan Israel, Muncul di Depan Publik |
![]() |
---|
Gencatan Senjata Iran-Israel Diumumkan, Ada Operasi Senyap untuk Membujuk Pihak yang Berkonflik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.