Kisah Warga Kolong Tol Angke yang Tak Bisa Pindah ke Rusun, Pilih Menggelandang dan BAB di Sungai

Perkampungan di kolong tol di wilayah Angke, Grogol Petamburan, Jakbar, telah dibersihkan. Sebagian warganya dipindahkan ke rumah susun (rusun).

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Ign Prayoga
Warta Kota/Nuriyatul Hikmah
Suasana kampung kolong tol Angke usai seminggu resmi dibongkar 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA -- Pemkot Jakarta Barat baru-baru ini membersihkan perkampungan di kolong tol di wilayah Angke, Grogol Petamburan. 

Sebagian warganya dipindahkan ke rumah susun (rusun). Namun ada juga warga yang tak ikut pindah, di antaranya Febri (25). 

Ditemui di lokasi, Febri sedang duduk di sebuah kursi plastik di kolong tol Angke. Dia menikmati kesendiriannya usai setelah Pemkot Jakarta Barat membongkar tempat tinggalnya, Rabu (11/12/2024) lalu.

Meski selama ini tinggal seorang diri, pengosongan perkampungan di kolong tol Angke membuat Febri benar-benar tak memiliki siapapun.

Semua rekan dan tetangganya sudah pindah. Ada yang ke rumah susun (rusun), ada yang menyewa rumah petak, dan ada juga yang kembali ke kampung asalnya.

Sedangkan Febri memilih bertahan di kolong Angke. Ketika malam tiba, Febri mencari tempat untuk membaringkan tubuh dan memejamkan mata.

Febri tak pindah ke rusun karena belum memiliki dokumen kependudukan termasuk nomor induk kependudukan (NIK).

Alasan lain, dia tak nyaman tinggal di hunian vertikal. "Enggak biasa di sana (rusun), udah biasa di jalanan, ya begini aja sehari-hari, jagain kolong," kata Febri, Jumat (20/12/2024).

Untuk tempat berbaring, Febri tak kesulitan untuk mendapatkannya. "Tidur mah... di mana aja, gampang.

Sementara untuk urusan sanitasi dan buang air besar (BAB), Febri punya dua pilihan. "Bisa ke kali atau WC umum," imbuhnya. 

Febri tak punya pekerjaan tetap. Dia bekerja serabutan.

Kecelakaan yang dia alami 7 tahun lalu, membuat Febri sulit melakukan pekerjaan berdurasi panjang.

Seringkali, Febri merasa sulit bergerak sehingga seharian hanya berbaring dan duduk. 

"Saya terlindas kontainer waktu 2017, punggungnya sakit. Jadi enggak bisa angkat berat-berat," kata Febri.

Febri tak bisa kembali lagi rumah orang tuanya, sebab dia sudah memutuskan untuk keluar dari rumah orangtuanya.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved