Program Makan Bergizi Gratis

PBNU Berharap Pesantren Dapat Berkah Program Makan Bergizi Gratis, Begini Reaksi Kiai Rizal

Kiai Rizal mempertanyakan apakah tidak ada cara lain untuk menjaga marwah NU sebagai organisasinya para ulama pondok pesantren. 

Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Dedy
TribunBekasi.com
Ilustrasi Makan Bergizi Gratis --- Sekretaris Presidium Penyelamat Organisasi dan Musyawarah Luar Biasa Nahdlatul Ulama (PPO dan MLB NU) Kiai Rizal mengatakan permintaan tersebut seolah tidak ada cara lain yang lebih elegan. 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA — Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan keinginannya agar PBNU dapat berkontribusi dalam program unggulan Presiden Prabowo Subianto, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG). Dia berharap UMKM yang dimiliki oleh akar rumput PBNU ikut dilibatkan.

Sekretaris Presidium Penyelamat Organisasi dan Musyawarah Luar Biasa Nahdlatul Ulama (PPO dan MLB NU) Kiai Rizal mengatakan permintaan tersebut seolah tidak ada cara lain yang lebih elegan.

"Seakan tidak ada cara lain, keinginan itu disampaikan secara vulgar dihadapan publik, berharap diikutkan dalam pekerjaan teknis program, karena tidak kebagian. Apa yang dilakukan PBNU dengan meminta dilibatkan dalam pekerjaan, program makan bergizi gratis telah menempatkan NU setara dengan Badan Usaha pengadaan barang dan jasa," ujar Kiai Rizal dalam keterangannya, Sabtu (4/1/2025).

Kiai Rizal mempertanyakan apakah tidak ada cara lain untuk menjaga marwah NU sebagai organisasinya para ulama pondok pesantren. 

BERITA VIDEO : PRESIDEN PRABOWO UNGKAP ANGGARAN MAKAN BERGIZI GRATIS TURUN 

Sangat disayangkan, pernyataan Gus Yahya dikesankan PBNU sedang mengkapitalisasi pondok pesantren dengan mengatakan bahwa pesantren-pesantren milik PBNU telah dihubungi pemerintah untuk menjadi lokasi pilot project makan bergizi gratis. 

"Gus Yahya, Ketum PBNU, dengan yakin mengatakan program itu akan dilaksanakan dengan koordinasi pemerintah bersama NU. Sungguh lucu," ucapnya. 

Kiai Rizal menegaskan bahwa pesantren adalah entitas sosial budaya yang mandiri dan independen dalam pengelolaannya.

Pesantren memiliki kewajiban membesarkan dan memajukan jam’iyyah NU karena faktor epistimologi agama, sanad keilmuan yang tersambung dan menyatu, dan fakta sejarah pesantren sebagai pendiri dan pembentuk kepribadian jam’iyyah NU. 

Baca juga: Soal Program Makan Bergizi Gratis, Presiden Prabowo Minta Bahan Baku Asli Indonesia Bukan Impor

"Pesantren adalah akar yang menghidupi sekaligus pemasok utama sumber daya manusia dan penjaga kepribadian NU. Dengan begitu, jangan kerdilkan pesantren dengan klaim pesantren-pesantren milik PBNU. Ini klaim yang salah kaprah, karena pesantren berbadan hukum mandiri," katanya.

Dia menuturkan, pesantren satu-satunya lembaga pendidikan yang secara tradisional teruji dalam penyediaan makan ribuan hingga puluhan ribu santri-pelajar, setiap hari. 

Manajemen pesantren telah mapan dalam menanganinya, puluhan tahun melalui dapur pesantren atau santri-santri. 

"Maka, tidak heran bila pemerintah –dalam beberapa bulan terakhir- telah melakukan uji coba pelaksanaan program andalan makan bergizi gratis di beberapa pondok pesantren, dengan berkoordinasi langsung pengasuh pondok pesantren," jelas Kiai Rizal.

"Inilah peradaban pesantren yang terbentuk selama ratusan tahun," tutupnya.

Kiai Rizal menambahkan Presiden PO dan MLB NU memiliki pandangan terhadap program strategis Presiden H Prabowo Subianto yakni;

Halaman
12
Sumber: Wartakota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved