Harga Cabai Tembus Rp 140 Ribu per Kg, Bapanas Optimis Sebelum Puasa Sudah Normal

Harga cabai rawit merah di beberapa daerah mengalami lonjakan drastis dan mencapai sekitar Rp 140 ribu per kilogram (kg).

Penulis: | Editor: Ign Prayoga
Tribunnews.com
Ilustrasi cabai rawit merah. 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA -- Harga cabai rawit merah di beberapa daerah mengalami lonjakan drastis hingga mencapai Rp 140 ribu per kilogram (kg).

Di Pasar Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, harga cabai rawit merah dibanderol Rp130 ribu per kg.

Sementara di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, harga cabai mencapai Rp120 ribu sampai Rp130 ribu per kg. Sedangkan cabai merah kriting harganya naik jadi Rp75 ribu per kg.

Sedangkan di Bandung, harga cabai rawit merah sekitar Rp 140 ribu per kg.

Adapun harga normal cabai rawit merah antara Rp 40.000 sampai Rp 60.000 per kg.

Kenaikan harga cabai rawit merah sudah berlangsung sejak akhir Desember 2024, bahkan menurut pedagang sempat menyentuh harga Rp150 ribu per kg.

Mahalnya harga cabai membuat selembar uang Rp 5.000 hanya setara 5 hingga 8 cabai.

Umar, pedagang di Pasar Cileungsi menjelaskan, kenaikan harga cabai rawit merah sudah berlangsung sebelum Tahun Baru 2025. 

"Untuk cabai rawit merah sekarang sampai Rp 130.000 per kilo sebelumnya hanya Rp 50.000 per kilogram," kata Umar.

Ia menduga, kenaikan harga cabai ini karena stok menipis, sementara daya beli masyarakat cukup tinggi. 

"Faktor panen gagal sepertinya, belum waktunya panen raya juga, kalau sudah panen raya mudah-mudahan ada penurunan harga," katanya.

Harga cabai di Pasar Besar Kota Malang, Jawa Timur juga semakin pedas. Sejumlah pedagang di Pasar Besar Kota Malang mengatakan harga semua jenis cabai mengalami kenaikan. 

Harga cabai rawit merah menyentuh harga Rp 110 ribu per kg.

Pedagang menyebut harga cabai naik dikarenakan musim hujan dan petani banyak yang gagal panen. 

"Kalau kata petani karena musim hujan dan banyak yang gagal panen. Naiknya juga sejak libur natal," ujar Suhema pedagang cabai Pasar Besar Kota Malang dikutip dari TribunJatim, Rabu (8/1/2024).

Suhema menambahkan meski harga cabai naik, pelanggan tetap membeli karena kebutuhan.  

Tidak hanya cabai, bawang merah juga mengalami kenaikan. "Bawang merah juga naik dari Rp 30 ribu sekarang Rp 50 ribu per kilogram," ujar Suhema. 

Program FDP

Badan Pangan Nasional (Bapanas) memprediksi harga cabai akan turun pada Februari mendatang.

Menurut Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa, kenaikan harga cabai pada awal tahun ini sama seperti yang terjadi pada 2024.

"Memang di Januari tahun ini sama dengan periode sebelumnya. Rerata harganya di atas harga acuan kita," katanya saat rapat koordinasi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) cabai, dikutip dari siaran pers pada Jumat (10/1/2025).

"Nanti Februari mulai akan turun dan Maret akan masuk lagi ke range batas bawah dan batas atas," lanjutnya.

Ketut mengatakan, sebelum kenaikan pada saat ini, harga cabai sempat mengalami depresiasi.

Ia menyebut harga cabai merah keriting di tingkat produsen di 2024 mulai menurun sejak September. Oktober kembali turun, lalu November harganya Rp 14.000 per kilo di petani.

"Ini sebenarnya para sedulur petani cabai kita sedih," ujar Ketut.

Adapun guna mengatasi mahalnya harga cabai pada awal tahun ini, Bapanas tengah memetakan daerah mana saja yang mengalami kenaikan harga.

Daerah dengan harga cabai tinggi itu akan didorong suplai cabai dari daerah yang surplus melalui program Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP).

Ketut yakin FDP dapat mendorong kestabilan harga cabai, khususnya menjelang bulan Ramadan pada Maret mendatang.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com   

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved