Aktor Sandy Permana Tewas Ditusuk, Tahun Lalu Jadi Caleg DPRD Kabupaten Bekasi dari Partai Hanura

TRIBUNBEKASI.COM, CIBARUSAH — Aktor sinetron Sandy Permana jadi korban pembunuhan.

Sandy Permana ditemukan dalam kondisi bersimbah darah di dekat rumahnya di Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (12/1/2025) pagi.

Sandy merupakan warga Cibarusah dan tahun lalu dia maju sebagai calon anggota legislatif (caleg).

Bergabung ke Partai Hanura, Sandy Permana mengincar posisi di DPRD Kabupaten Bekasi.

Namun Sandy gagal jadi anggota DPRD.

Beberapa dokumentasi kegiatan Sandy saat kampanye, diunggah di Instagram @sandhypermana30.

"Sosialisasi ke masyarakat Kampung Limo RT 05 Kec. Cibarusah dari Partai Hanura caleg DPRD Kab Bekasi nomor urut 4 Sandhy Permana Kandhy Supriatna, smoga ada hasil di pemilu 2024 tgl 14 Februari," tulis Sandhy pada foto-foto kampanyenya, Januari 2024. 

Sebelumnya, pada awal 2023, Partai Hanura Kabupaten Bekasi secara resmi memperkenalkan Sandy Permana sebagai salah satu caleg andalannya.

Pemeran Arya Soma dalam sinetron Misteri Gunung Merapi ini diusung menjadi caleg DPRD Kabupaten Bekasi dari dari daerah pemilihan (dapil) satu yang meliputi Kecamatan Setu, Cikarang Selatan, Cikarang Pusat, Serang Baru, Cibarusah, dan Bojongmangu.

Pelaku Teridentifikasi

Polisi segera menyelidiki kasus penusukan yang menewaskan Sandy Permana.

Polisi juga telah berhasil mengidentifikasi terduga pelaku penusukan yang menewaskan Sandy Permana tersebut. 

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar, mengungkapkan bahwa terduga pelaku berjumlah satu orang. 

Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan pencarian intensif terhadap pelaku tersebut.

"Sudah ada yang kita identifikasi. Sekarang sedang kita lakukan pencarian. (Terduga pelaku) satu orang," kata Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar saat dikonfirmasi awak media.

Sandy Permana ditemukan sekitar pukul 07.00 WIB di pinggir jalan dekat kediamannya. 

Polisi menyatakan bahwa terdapat sejumlah luka tusuk di tubuh korban, termasuk di bagian leher, dada, dan perut. 

Luka-luka tersebut menyebabkan korban tak tertolong meski sempat dilarikan ke rumah sakit.

“Kemudian dibawa ke rumah sakit, namun tidak tertolong," kata Onkoseno Grandiarso Sukahar.

Polisi masih mendalami motif di balik insiden penusukan ini. 

Penyidik juga mengumpulkan keterangan dari para saksi, termasuk tetangga korban yang pertama kali menemukan Sandy Permana tergeletak bersimbah darah.

Penanganan kasus ini menjadi prioritas bagi kepolisian, mengingat korban adalah seorang publik figur yang dikenal luas. 

Sementara itu, pihak keluarga korban meminta pelaku segera ditangkap dan dihukum sesuai dengan perbuatannya. (Tribunnews.com/M Alivio Mubarak Junior)