Berita Bekasi
Pagar Bambu Panjang Dua Kilometer Berdiri di Perairan Pesisir Laut Kawasan Bekasi, Untuk Apa?
Panjang pagar bambu itu ditargetikan akan berdiri hingga lima kilometer di lahan seluas lebih kurang 50 hektare.
Penulis: Rendy Rutama | Editor: Ichwan Chasani
TRIBUNBEKASI.COM, TARUMAJAYA — Pagar bambu dengan ukuran panjang dua kilometer dan lebar 70 meter berdiri di perairan Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.
Kepala UPTD Pelabuhan Perikanan Muara Ciasem DKP Jawa Barat, Ahman Kurniawan mengatakan panjang pagar bambu itu ditargetikan akan berdiri hingga lima kilometer di lahan seluas lebih kurang 50 hektare.
Proyek tersebut rupanya melibatkan sejumlah pihak, baik negeri maupun swasta.
“Lahan 50 hektare ini merupakan sumbangsih dari dua perusahaan, PT Tunas Ruang Pelabuhan Nusantara atau TRPN, dan PT Mega Agung Nusantara (MAN), jadi sebelah kiri alur ini dimiliki oleh Dinas Ruang, TRPN dan sebelah kanannya dimiliki oleh PT MAN,” kata Ahman Kurniawan saat ditemui di lokasi, Selasa, 14 Januari 2025.
Ahman menjelaskan pagar bambu yang terletak persis di perairan Pal Jaya itu bertujuan untuk pembangunan alur pelabuhan.
Pembangunan alur pelabuhan ini merupakan tindak lanjut dari adanya perjanjian kerjasama antara pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dengan perusahaan PT TRPN.
Baca juga: Heboh Pagar Laut di Tarumajaya Bekasi, Anggota DPRD: Itu Mau Buat Pelabuhan Ikan
Baca juga: Terduga Penusuk Aktor Sandy Permana, Diketahui Kru Film bernama Nanang Irawan alias Gimbal
“Dalam perjanjian kerjasamanya itu, pihak TRPN menyanggupi di dalam penataan kawasan pelabuhan perikanan, yaitu di Satuan Pelayanan Pangkalan Pendaratan Ikan atau PPI Pal Jaya, Desa Segarajaya,” jelasnya.
Berdasarkan kerja sama itu, Ahman menuturkan masing-masing pihak yang terlibat kemudian melaksanakan isi perjanjian dengan satu diantaranya adalah penataan kawasan, termasuk pembangunan alur pelabuhan PPI Paljaya ini.
Usai adanya kesepakatan tersebut, masing-masing kepentingan kemudian dapat memprosesnya.

“Kami dari DKP Jabar memiliki visi untuk penataan kawasan pelabuhannya, sementara dari pihak swasta pengembang atau investor dengan tujuan bisnisnya bisa berjalan berdampingan,” tuturnya.
Ahman menilai alur tersebut penting karena untuk memudahkan keluar masuknya nelayan dari laut lepas menuju Pangkalan Pendaratan (PP) untuk melakukan bongkar muat hasil tangkapan ikannya.
Lalu di bagian darat akan dibuat Tempat Pelelangan Ikan (TPI) bagi nelayan dan akan terpusat.
Baca juga: Sebelum Tewas di Marunda, Rekaman CCTV Tunjukkan Purnawiran Brigjen TNI Kendarai Mobil ke Dermaga
Baca juga: Lowongan Kerja Karawang: PT Honda Prospect Motor Butuh 15 Operator Pengemudi Mobil
“Kawasan Bekasi Utara ini ke depan akan menjadi kawasan industri perikanan, ketika nelayan umpamanya tidak memiliki alurnya, kami siapkan dari sekarang,” lugasnya
Ahman mengungkapkan kerja sama antara pihak terlibat akan berlangsung lima tahun alias hingga 2028.
Terhitung sejak Juni 2023 dimulai tanda tangan oleh Pemprov Jawa Barat dengan adirektur utama dari pihak swasta.
Pagar bambu
perairan Desa Segarajaya
Kepala UPTD Pelabuhan Perikanan Muara Ciasem DKP J
Ahman Kurniawan
Penantian 20 Tahun, Umat Katolik Cikarang Terharu Bupati Bekasi Resmikan Gereja Paroki Ibu Teresa |
![]() |
---|
KPU Kabupaten Bekasi Gelar FGD Soal Penerapan E-Voting di Pemilu dan Pilkada 2029 |
![]() |
---|
Wujudkan Destinasi Wisata Air dan Kuliner di Kalimalang, 13 Jembatan Bakal Didesain Ulang |
![]() |
---|
Pengurus Baru Dilantik, NasDem Kabupaten Bekasi Targetkan Raih 7 Kursi DPRD di Pemilu 2029 |
![]() |
---|
Pemkab Bekasi Tetapkan Kawasan Stadion Wibawamukti Jadi Lokasi CFD, Digelar Sekali Tiap Bulan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.