Berita Bekasi
Ada 86 Ekor Hewan Terternak di Bekasi Terjangkit PMK, 3 Ekor Mati dan 10 Ekor Terpaksa Dipotong
Kondisi hewan ternak yang terjangkit PMK ini tidak hanya mengancam kesehatan hewan tetapi juga menimbulkan kerugian ekonomi bagi peternak.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI — Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi mencatat, hingga 21 Januari 2025, sudah ada 86 hewan ternak milik warga Kabupaten Bekasi yang positif terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada awal tahun 2025.
Data Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) pada Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi menyebut, dari 86 hewan ternak yang positif terjangkit PMK tersebut, 3 ekor diantaranya mati, dan 10 ekor lainnya terpaksa dipotong.
Sebanyak 26 hewan ternak lainnya dinyatakan sudah sembuh, dan selebihnya masih dalam perawatan.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesmavet, drh Dwiyan Wahyudiharto, menjelaskan sejumlah faktor pemicu banyaknya jumlah hewan ternak yang positif terjangkit PMK tersebut.
Salah satunya, faktor pemicu penyebaran virus PMK adalah tingginya mobilitas hewan ternak, terutama menjelang perayaan keagamaan.
Faktor lainnya adalah kurang disiplinnya peternak dalam menerapkan biosekuriti, seperti desinfeksi kandang dan pembatasan akses hewan baru.
Baca juga: Turun Rp 2.000 Per Gram, Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Senin Ini Tinggal Segini, Cek Detailnya
Baca juga: Sejumlah Perjalanan Kereta Api Jarak Jauh Terlambat, Dipicu Banjir di Grobogan, KAI Rekayasa Jalur
Faktor berikutnya yaitu kondisi cuaca lembap akibat musim hujan yang memperburuk situasi.
"Banyak faktor pemicunya, tapi yang jelas karena peternak ini tidak teliti dalam merawat hewan ternaknya," kata drh Dwiyan Wahyudiharto pada Senin, 27 Januari 2025.
Gejala PMK
drh Dwiyan Wahyudiharto pun menerangkan, gejala yang paling sering ditemukan pada hewan ternak yang positif terjangkit PMK
Gejala tersebut diantaranya adalah lepuhan di mulut, kaki yang pincang, dan adanya penurunan nafsu makan.
Kondisi hewan ternak yang terjangkit PMK ini tidak hanya mengancam kesehatan hewan tetapi juga menimbulkan kerugian ekonomi bagi peternak.
Sebagai langkah antisipasi, Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi mengintensifkan program vaksinasi untuk meningkatkan kekebalan hewan ternak.
Baca juga: Kisah Yanto Tukang Bubur Jadi Biokong Klenteng di Karawang, 8 Tahun Mengabdi karena Dorongan Hati
Baca juga: Beton Tower Provider di Bekasi Ambruk Akibatkan Satu Pekerja Meninggal dan Enam Luka-luka
Selain itu, pengawasan ketat dilakukan melalui monitoring dan surveilans di pasar hewan serta lokasi peternakan.
"Edukasi kepada peternak juga kami lakukan, jelaskan terkait penyebab, gejala, penanganan, dan pentingnya menjaga kebersihan kandang serta peralatan peternakan," beber drh Dwiyan Wahyudiharto.
Menurutnya, upaya pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku menghadapi sejumlah kendala, seperti rendahnya kesadaran peternak dalam menerapkan biosekuriti dan sulitnya pengawasan lalu lintas hewan ternak.
Keterbatasan tenaga medis, peralatan pendukung, serta kuota vaksin juga menjadi tantangan dalam menangani kasus ini.
"Ini jadi tantangan, jewan yang tampak sehat bisa saja menjadi pembawa virus dan menyebarkan penyakit secara luas," tambah drh Dwiyan Wahyudiharto.
Dia menambahkan, Dinas Pertanian mengimbau para peternak untuk segera melapor apabila ternaknya menunjukkan gejala penyakit agar penanganan cepat dapat dilakukan.
Baca juga: Suasana Kebun Binatang Ragunan saat Libur Isra Miraj, Antrean Kendaraannya sampai 1 Km
Baca juga: Geger Penemuan Mayat di Mobil, Dua Hari Terparkir di SPBU Karawang
Kolaborasi antara peternak, pemerintah, dan masyarakat sangat penting untuk mengatasi lonjakan kasus ini.
"Mari bersama-sama menjaga kesehatan hewan ternak demi keberlanjutan sektor peternakan di Kabupaten Bekasi,” pungkasnya.
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp.
Kawasan Grand Wisata Tambun Bekasi Bakal Dilengkapi Wahana Olahrga Premium Seluas 2,1 Hektare |
![]() |
---|
Antisipasi Keracunan, Personel Babinsa Kota Bekasi Rutin Cek MBG Sebelum Diterima Siswa |
![]() |
---|
Tak Hanya Dituntut Profesional, ASN Kabupaten Bekasi Wajib Salat Berjamaah dan Ikut Pengajian Rutin |
![]() |
---|
Rusak dan Rawan Begal, Anam Sebisa Mungkin Hindari Lewat Jalan Raya Alinda Bekasi saat Malam Hari |
![]() |
---|
Tolak Damai, Anggota DPRD Kota Bekasi Ahmadi Madong Ingin Penjarakan Ketua Komisi Arif Rahman Hakim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.