Tabung Gas 3 Kg Langka

Gas Elpiji 3 Kg Langka Masyarakat Susah, Hendri Satrio: Niat Bahlil Baik Tapi Eksekusinya Bermasalah

fenomena kelangkaan gas elpiji 3 kilogram ini merupakan contoh dari kebijakan yang memiliki niat baik namun tak dipikirkan eksekusinya ke masyarakat.

Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Dedy
TribunTangerang.com/Gilbert Sem Sandro
ANTRE GAS ELPIJI --- Antrean panjang warga di Pangkalan Gas Elpiji 3 kilogram di Jalan Palem Bayam, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Banten, Senin (3/2/2025). 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA --- Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensat) buka suara mengenai kelangkaan gas elpiji 3 kilogram yang saat ini melanda masyarakat.

Hensat mengungkapkan bahwa kebijakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang ingin mengubah pengecer menjadi agen gas elpiji 3 kilogram, mungkin memiliki niat baik.

Ia melihat, Bahlil yang berlatar belakang aktivis akan selalu mengutamakan rakyat dalam membuat kebijakan, salah satunya kebijakan gas elpiji 3 kilogram.

"Bahlil itu latar belakangnya aktivis. Dia punya niat baik, sampai dia jadi menteri, niatnya lurus untuk kepentingan rakyat tuh. Pokoknya dia punya ide bagus buat rakyat, dikerjain sama dia," kata Hensat dalam keterangannya, Selasa (4/2/2025).

Baca juga: Diduga Kelelahan Usai Antre Gas Elpiji, Yonih Sempat Ucap Takbir Sebelum Hembuskan Napas Terakhir

Namun, Hensat pun mengingatkan bahwa Bahlil juga harus memperhatikan implementasi dari setiap kebijakan yang ia buat sebagai menteri.

"Sekarang posisinya dia sudah jadi menteri, jadi dia harus pertimbangkan juga implementasi di bawahnya, jadi dia mesti inget posisinya," ujarnya.

Menurut Hensat, seorang menteri tidak bisa sembarangan dalam membuat kebijakannya.

Menurutnya fenomena kelangkaan gas elpiji 3 kilogram ini merupakan contoh dari kebijakan yang memiliki niat baik namun tak dipikirkan eksekusinya ke masyarakat.

"Walaupun niatnya baik, dia harus perkuat dulu infrastruktur dalam kebijakan itu. Jadi nggak bisa sembarangan, kalau dia punya niat baik doang, cuma infrastrukturnya nggak dipersiapkan, akhirnya kejadian seperti LPG ini," kata Hensat

Menurutnya, jika memang Bahlil memiliki niat baik tersebut, maka seharusnya kebijakan mengubah pengecer menjadi agen gas itu juga berdampak baik untuk masyarakat.

"Jadi, kalau bener benar dia utarakan itu memang begitu niatnya, kan artinya bagus. Harusnya bisa dilaksanakan dengan baik juga,  dan efeknya buat rakyat harusnya juga bagus," katanya.

Hensat pun mengingatkan agar para jajaran Kabinet Merah Putih lainnya pun memikirkan terlebih dahulu dampaknya sebelum mengeluarkan kebijakan untuk masyarakat.

“Pokoknya jangan dilakukan kalau kebijakannya memang dirasa belum siap, belum dipasarkan di masyarakat, sehingga walaupun tujuannya baik, jadi kelihatannya salah,” ucap dia.

Ia pun berharap pemerintah segera mengatasi kelangkaan gas ini dan memastikan harga tetap stabil.

"Gas 3 kg harus segera tersedia kembali, dan harganya tidak boleh naik. Rakyat sudah cukup terbebani dengan kondisi ekonomi saat ini," ujarnya.

BERITA VIDEO : RESPON PRABOWO DAN GIBRAN SEUSAI GAS ELPIJI 3 KILOGRAM LANGKA

Tak bisa masak

Amira (28) sudah dua hari mencari isi ulang tabung gas elpiji tiga kilogram di wilayah Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat. 

Dari pangkalan LPG satu ke yang lainnya, ibu muda itu tidak mendapatkan barang yang diinginkan.

Padahal, Amira sudah dua hari mengelilingi wilayah Sukmajaya untuk mencari gas elpiji tiga kilogram.

Menurut Amira, regulasi membeli gas elpiji tiga kilogram langsung ke pangkalan mempersulit masyarakat, terutama bagi ibu-ibu.

“Kalau pangkalan kan jauh, terus ibu-ibu harus cari gitu, kan kita juga harus jagain anak,” kata Amira saat ditemui sedang mencari isi ulang gas elpiji tiga kilogram di wilayah Sukmajaya, Kota Depok, Selasa (4/2/2025).

“Dua harian keliling enggak dapat sama sekali,” sambungnya.

Imbas kelangkaan gas tersebut, Amira terpaksa membeli makanan dari warung karena tidak bisa memasuk.

Amira berharap pemerintah tidak mempersulit masyarakat untuk membeli gas elpiji tiga kilogram.

ANTRE GAS 3 KILOGRAM --- Suasana antrian panjang di agen Gas Elpiji di toko Tri Wijaya, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Senin (3/2/2025) (TribunTangerang.com - Wartakota Network/Ikhwana Mutu
ANTRE GAS 3 KILOGRAM --- Suasana antrian panjang di agen Gas Elpiji di toko Tri Wijaya, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Senin (3/2/2025) (TribunTangerang.com - Wartakota Network/Ikhwana Mutu (Wartakotalive.com)

Anrean beli gas elpiji 

Sebelumnya, antrean pembeli gas elpiji tiga kilogram (Kg) membludak di Pangkalan LPG 3 Kg Jul Chaidir, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat pada Senin (3/2/2025).

Permintaan warga yang tinggi menyebabkan stok gas elpiji tiga kilogram ludes dalam sesaat.

Pemilik Pangkalan LPG 3 Kg Jul Chaidir, Fita menjelaskan, lonjakan pembeli tersebut imbas regulasi baru distribusi gas subsidi.

Kini, pangkalan gas dilarang untuk mensuplai stok ke pengecer atau warung-warung.

Sebagai gantinya, masyarakat diwajibkan untuk membeli gas elpiji tiga kilogram langsung ke pangkalan.

“Per tanggal 1 Februari tidak boleh ngirim ke warung-warung, jadi konsumen langsung ke pangkalan, pangkalan resmi,” kata Fita di lokasi.

Fita menambahkan, pihaknya menyediakan stok gas elpiji tiga kilogram sebanyak 70. Namun, stok tersebut habis dalam sesaat.

“Hari ini ada 70 stoknya, cepat habis dalam sesaat, hanya 30 menit,” ungkapnya.

Meski permintaan melambung, harga gas elpiji tiga kilogram di pangkalan masih sama, yakni Rp19 ribu.

Sementara itu, Seorang warga, Sofi (50) mengaku sudah mengantre untuk membeli gas elpiji di pangkalan sekitar satu jam. 

Meski demikian, Sofi tidak tahu apakah akan mendapatkan tabung gas atau justru kehabisan.

“Tadi sudah ngantri kira-kira 1 jam,” kata Sofi di lokasi.

“Dari kemarin seluruh toko sudah enggak ada, buat masak sehari-hari,” sambungnya.

Sofi mengaku sudah mengelilingi wilayah Depok Timur untuk membeli gas elpiji tiga kilogram. Namun, satu tabung pun ia takmendapatkannya.

“Harapannya lebih baik lagi gas jangan sampai langka kasihan untuk pemakai, tukang dagang kecil,” pungkasnya. 

(Sumber : Wartakotalive.com, Yolanda Putri Dewanti/m27/TribunnewsDepok.com, M Rifqi Ibnumasy/m38)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp 

 

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved