Berita Bekasi

LPG 3 Kilogram Masih Langka, Warga Bekasi Keliling Cari Agen yang Buka

Nur kerap bertransaksi di warung eceran dekat rumahnya, namun kini harus membelinya melalui agen dan  kondisinya stok LPG itu selalu kosong.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Ichwan Chasani
TribunBekasi.com/Rendy Rutama Putra
TUNGGU LPG 3 KG - Sejumlah warga menunggu kedatangan stok LPG 3 Kg di agen Jalan Karang Satria No 69 RT08 RW 16 Kampung Crewet Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Selasa (4/2/2025). Para pembeli nampak menunggu kedatangan stok LPG 3 kilogram yang belum tahu kapan sampainya. 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI TIMUR — Stok LPG 3 kilogram di sejumlah agen wilayah Kota Bekasi masih mengalami kelangkaan pada Selasa (4/2/2025).

Karenanya, sejumlah warga di Kota Bekasi pun menjadi resah terkait kelangkaan tersebut.

Kondisi itu terlihat dengan banyaknya warga yang menunggu kedatangan stok LPG 3 kilogram di salah satu agen LPG di Jalan Karang Satria No 69 RT08 RW 16 Kampung Crewet Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi

Seorang warga, Nur Komalasari (34) mengatakan kelangkaan LPG 3 kilogram itu terbukti ketika ia ingin melakukan isi ulang LPG 3 kilogram.

Biasanya, Nur kerap bertransaksi di warung eceran dekat rumahnya, namun kini harus membelinya melalui agen dan  kondisinya stok LPG itu selalu kosong.

“Udah empat kali cari agen gas, dan ini (agen Kampung Crewed),” kata Nur saat ditemui TribunBekasi di lokasi, Selasa (4/2/2025).

Baca juga: Lab Narkoba di Sentul yang Digerebek Polisi, Terbesar di Jawa Barat, Barang Buktinya 1 Ton

Baca juga: Tingkatkan Opsen Pajak, Pemkab Bekasi Libatkan Camat dan Sasar Kendaraan ASN Lebih Dulu

Nur menjelaskan selama berkeliling ke empat agen, ia mengaku telah menempuh jarak lebih kurang hingga 5 kilometer (km) terhitung dari rumahnya di kawasan Gabus, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.

Tentu usaha yang ditempuhnya jauh berbeda dibanding ketika ia membeli LPG 3 kilogram isi ulang di warung eceran yang dekat dengan kediamannya.

“Deket lumayan lah 100 meter dah (warung eceran) kalau begini coba saya dari Gabus ke sini (Bekasi Timur) berapa ratus meter, belum anak saya tinggalin buat nyari gas,” jelasnya.

Nur menuturkan dirinya perlu mencari solusi ketika dihadapkan dengan kondisi langkanya gas tersebut.

Apalagi sudah dua hari yang lalu gas di rumahnya habis, dan ia sempat kebingungan untuk memasak air guna membuat susu anaknya.

“Sekarang saya masak air pake magic com (penanak nasi) buat masak air bikin susu anak saya, Ilok saya masak (lauk) pake magicom lagi,” tuturnya.

Baca juga: Pupuk Kujang Cikampek Uji Coba Produksi Hybrid Green Ammonia, Pertama di Indonesia

Baca juga: Lowongan Kerja Karawang: Hanya Hari Ini, PT Aisin Indonesia Automotive Butuh 5 Operator Produksi

Nur menyampaikan dirinya keberatan jika situasi kelangkaan gas terus berlangsung, sebab jadi lebih boros dalam segi pengeluaran uang untuk kebutuhan makan.

“Sementara beli di warteg, bukan boros lagi, sekali beli buat pagi doang Rp 50 ribu sore sama malem beda Rp 50 ribu lagi, Rp 100 ribu kalau biasanya saya masak Rp 50 ribu bisa buat sampe sore berasa,” ucapnya.

Sikap keberatan perihal langkanya LPG 3 kilogram juga disampaikan seorang warga lainnya, Suratman (62).

Suratman menegaskan setiap dirinya mendatangi sejumlah agen gas di wilayahnya, ia mengaku kerap mendapat jawaban "Tidak Tahu Kapan Ada Stok" alias tidak pernah mendapatkan kepastian.

Bahkan ia mengaku saat ini sudah hari kedua mendatangi agen di kawasan Kampung Crewed tersebut, namun belum juga mendapatkan stok gas.

“Iya hari ini nunggu di agen, tidak tahu datangnya jam brpa tapi katanya hari ini datang (distribusi gas di agen),” tegas Suratman.

Baca juga: Ratusan Warga Karawang yang Ditahan Ijazahnya di LPK Galuh Berkarya Minta Tolong ke Dedi Mulyadi

Baca juga: Astaga, Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Selasa Ini Meroket Rp 29.000 Per Gram, Cetak Rekor Baru

Suratman menyarankan pemerintah relevan diharap dapat memperhatikan dan mampu memahami kondisi kelangkaan gas tersebut.

Warga justru tidak mempermasalahkan jika adanya penambahan harga jual terkait isi ulang gas tersebut.

Namun kondisi atau stok gas tersebut dipastikan tersedia selalu.

“Warung pun harganya mahal Rp 25 ribu kemarin saya beli, tapi tidak masalah karena kami tidak perlu jauh-jauh buat beli gas gak buang buang waktu,” tutupnya.  (TribunBekasi/RendyRutamaPutra)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved