Banjir Karawang

Terjebak Banjir di Jalan Pangkalan-Loji Karawang Sejak Subuh, Sopir Truk Ini Terpaksa Menunggu Surut

Para pengendara terpaksa berhenti sambil menunggu banjir yang merendam Jalan Raya Pangkalan-Loji tersebut surut. 

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TribunBekasi.com/Muhammad Azzam
MENUNGGU BANJIR SURUT --- Sejumlah pengendara terpaksa menunggu banjir Jalan Raya Pangkalan- Loji, Dusun Bunder, Desa Tamansari, Kecamatan Pangkalan, Karawang terputus akibat terendam banjir pada Selasa (4/3/2025). 

Krisdayadi menjelaskan akses jalan Cipendawa yang terputus karena terendam banjir ini mencapai lebih kurang satu kilometer (Km).

Sepanjang jalan yang terputus itu terendam banjir dengan ketinggian 60 sentimeter (Cm) hingga 120 Cm.

"Ketinggian paling dalam lebih kurang satu meter lebih ya karena sepinggang orang dewasa," ucapnya.

AKSES JALAN TERPUTUS --- Akses jalan Cipendawa Baru Bojong Menteng, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi terputus imbas terendam banjir pada Selasa (4/3/2025).
AKSES JALAN TERPUTUS --- Akses jalan Cipendawa Baru Bojong Menteng, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi terputus imbas terendam banjir pada Selasa (4/3/2025). (TribunBekasi.com/Rendy Rutama Putra)

Krisdayadi menuturkan akses jalan terputus sudah terjadi sejak sekira pukul 03.00 WIB imbas luapan dari Kali Bekasi yang diketahui kiriman dari wilayah Kabupaten Bogor.

Tidak hanya itu, banjir juga disebabkan intensitas hujan tinggi di kawasan tersebut yang berlangsung lebih kurang enam jam.

Kemudian puncak kedalaman banjir di lokasi terjadi sekira pukul 03.30 WIB dan saat itu warga langsung bernisiatif mencari tempat dataran yang lebih tinggi.

"Banjir mulai tinggi dan diketahui oleh warga mulai sekira pukul 03.30 WIB dan warga bergegas bersiap-siap karena air sudah mulai naik ke permukiman," tuturnya.

Krisdayadi mengungkapkan peristiwa serupa ini pernah terjadi lima tahun lalu, persisnya di tahun 2020 ketika sejumlah wilayah di Kota Bekasi terendam banjir.

Bahkan menurutnya tahun ini ketinggian banjir lebih tinggi jika dibandingkan tahun 2020.

"Yang kayak gini sudah lima tahun lalu, terakhir tahun 2020 kejadian seperti ini dan sekarang terbilang lebih parah karena sampai ke jalan-jalan," ucapnya.

Firman (28), warga lainnya, menegaskan imbas banjir, ia tidak dapat bekerja ke kantor karena akses jalan terputus.

Firman sempat terkejut karena baru pertama melihat akses jalan tertutup karena banjir.

Sebab pada tahun 2020 yang dinilainya banjir terparah tidak sampai serupa seperti sekarang ini. 

"Ini lebih parah, kalau di tahun 2020 itu masih bisa lewat, sekarang udah benar-benar enggak bisa lewat sama sekali," kata Firman dengan wajah lesu. (maz/m37)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved