Respons Kunjungan Didit Prabowo ke Megawati, PDIP: Tak Ada Tendensi Politik 

TRIBUNBEKASI.COM - Putra Presiden Prabowo Subianto, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau Didit Prabowo mengunjungi Megawati Soekarnoputri pada hari pertama Lebaran, Senin (31/3/2025). 

Juru Bicara PDI Perjuangan (PDIP), Mohamad Guntur Romli meminta publik tak mengkaitkan kunjungan Didit Prabowo tersebut ke ranah politik. 

Menurut Guntur Romli, kunjungan tersebut tak memiliki tendensi politik. 

Ia menilai bahwa apa yang dilakukan Didit adalah sebuah bentuk silaturahmi yang tulus. 

Apa yang dilakukan Didit merupakan cerminan hubungan baik antara Megawati dan Prabowo. 

Namun, hubungan personal yang baik antara keduannya tidak berarti mengubah posisi PDIP di pemerintahan. 

"Itu harus kita baca sebagai silaturahmi personal, silaturahmi lebaran jauh dari hiruk pikuk politik. Karena apapun perbedaan-perbedaan politik di anatara kita, secara personal baik-baik saja," kata Guntur Romli  dikutip dari YouTube Kompas TV, Rabu (2/4/2025). 

"Tidak semuanya harus dilihat secara politik, meski saya juga orang politik tapi tidak semua momen itu harus dibaca dari sisi politik."

Menurut Romli, hubungan baik antara keluarga Prabowo dengan Megawati sudah berlangsung sejak lama.

"Kami ingin menetapkan bahwa segala hal yang baik, hubungan personal antara Pak Prabowo dan Ibu Megawati, sampai saat ini PDIP tetap di luar pemerintahan," ujar Guntur Romli, dikutip dari YouTube Kompas TV, Rabu (2/4/2025). 

Senada dengan Romli, Juru Bicara Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Ahmad Basarah, menilai kedatangan Didit jadi simbol hubungan baik Megawati dan Prabowo. 

Basarah mengatakan, kedatangan Didit itu merupakan bentuk silaturahmi antara kedua tokoh bangsa ini.

“Saya kira (kedatangan Didit) itu bentuk dari silaturahmi antara keluarga Pak Prabowo dengan keluarga Ibu Megawati Soekarnoputri,” ujar Basarah di depan kediaman Megawati, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (31/3/2025).

Basarah mengklaim bahwa hubungan pribadi Megawati dan Prabowo baik sejak dulu hingga sekarang. 

Hal itu lah yang selalu ditekankan Megawati, menurut Basarah.