Aplikasi Bank DKI Masih Error, Nasabah Mengaku Pindahkan Uangnya ke Bank Lain

Nasabah Bank DKI merasa tidak nyaman karena aplikasi JakOne Mobile belum bisa digunakan hingga semua uangnya di Bank DKI dipindah ke bank lain

Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Ign Prayoga
Wartakotalive/Miftahul Munir
BANK DKI - Kantor Bank DKI lagi banyak nasabah yang datang untuk meminta solusi, Rabu (9/4/2025) salah satunya di Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur. 

Dana yang bocor tersebut merupakan deposito atau dana cadangan milik Bank DKI yang disimpan di bank himbara lain.

"Sama sekali tidak ada dampak kepada nasabah, karena yang diganggu itu adalah rekeningnya Bank DKI yang ada di Bank BNI. Sehingga dengan demikian, sebenarnya kepada nasabah tidak ada gangguan sama sekali," tutur Pramono.

Sebelumnya, jajaran direksi Bank DKI telah menghadap Pramono dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno pada Selasa, 8 April lalu untuk menjelaskan persoalan gangguan layanan.

Dari laporan direksi atas pendalaman masalah tersebut, Pramono memutuskan untuk memecat Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI Amirul Wicaksono dari jabatannya. 

"Diambil tindakan kepada Direktur IT. Karena sudah berulang kali, ini yang ketiga kali. Dibebastugaskan. Jabatan itu dirangkap oleh Direktur Umum dan mulai berlaku kemarin," jelas Pramono.

Selain itu, Pramono juga memerintahkan Bank DKI untuk mengambil jalur hukum dengan melaporkan kasus tersebut ke Bareskrim Polri.

Sejak 29 Maret lalu, sistem pengamanan internal bank DKI secara otomatis mendeteksi adanya gangguan dan langsung mengaktifkan fitur pemeliharaan sistem keamanan. 

Aktivasi pemeliharaan sistem tersebut berdampak pada masalah yang dialami nasabah, seperti tak bisa melakukan transfer antarbank dan transaksi pembayaran menggunakan QRIS lewat aplikasi JakOne Mobile.

"Aktifasi fitur pengamanan terjadi secara otomatis. Itu merupakan langkah preventif yang dilakukan oleh sistem kami yang bekerja untuk itu," ucap Direktur Utama Bank DKI Agus H. Widodo dalam konferensi pers.

Saat ini, pemulihan sistem masih berjalan.

Agus menyebut, saat ini nasabah sudah bisa bertansaksi lewat 750 unit ATM yang beroperasi dan tersebar di berbagai titik di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

Termasuk di kantor kelurahan dan kecamatan, pusat perbelanjaan, stasiun, terminal, dan lokasi-lokasi publik lainnya. 

"Adapun pemulihan layanan lainnya, akan segera menyusul sesuai dengan kesiapan sistem dan pengujian keamanan sistem yang saat ini sedang terus berlangsung," ungkap Agus.(m27)

 

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved