Sosok Wabup Bekasi Asep, Kader Partai Buruh, Jadi Dokter hingga Terjun ke Dunia Politik

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI — Wakil Bupati (Wabup) Bekasi, dr Asep Surya Atmaja ternyata berasal dari Partai Buruh. 

Ia terpilih Wabup mendampingi Ade Kuswara Kunang dari PDI Perjuangan sebagai Bupati Bekasi pada pertarungan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Ade-Asep berhasil meraih perolehan suara 666.494 suara atau 45,68 persen.

Mereka unggul dari dua lawannya Dani Ramdan-Romli H.M memperoleh sebanyak 204.305 suara atau 14 persen dan B.N. Holik-Faizal Hafan Farid meraih 588.399 suara atau 40,32 persen.

Asep merupakan putra asli Bekasi, kelahiran Lemahabang, Kabupaten Bekasi pada 22 September 1976.

Ia lahir dari keluarga petani serta kepala desa.

Baca juga: Turun Hingga Rp 33.000 Per Gram, Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Kamis Ini Tinggal Segini

Baca juga: Wali Kota Bekasi Referensikan Dua Lokasi untuk Program Wajib Militer Remaja Bermasalah, dimana?

Asep juga merupakan adik dari Wakil Bupati dan Bupati Bekasi sebelumnya almarhum Eka Supria Atmaja.

Sebelum terjun mengikuti jejak ayah dan kakaknya, Asep kuliah kedokteran di Universitas Trisakti.

Kariernya di kedokteran juga cukup cermerlang dengan praktik di sejumlah rumah sakit, hingga memiliki klinik sendiri. Asep aktif di Ikatan Dokter Indoensia (IDI), dan Asosiasi Klinik Indonesia (Asklin).

Hingga akhirnya, Asep memilih masuk ke dunia politik mulai dari tingkatan desa, hingga mencalonkan diri sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi hingga akhirnya menjadi wakil bupati bekasi.

"Keluarga saya terlahir dari politisi, walaupun bapak saya kepala Desa Waluya, Cikarang Utara. Kita sudah biasa nyalon-nyalon itu, terus kaka saya kepala desa, Ketua DPRD, hingga wakil bupati dan adik saya juga kepala desa juga melanjutkan orangnya," kata Asep.

Usai menjabat kepala desa, Asep pada tahun 2019 mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kabupaten Bekasi dari Partai Golkar dan terpilih periode 2019-2024.

Baca juga: Puluhan Ribu Buruh GSPMII Gelar Aksi Tuntut Penghapusan Aturan Kerja Kontrak dan Hentikan Badai PHK 

Baca juga: KPK kini Tengah Dalami Peran Ridwan Kamil sebagai Komisaris di Kasus Korupsi Dana Iklan Bank

Lalu, pada 2024 masuk Partai Buruh dan maju sebagai calon legislatif (Caleg) DPR RI akan tetapi gagal.

Dan pada tahun 2024, ia maju berpasangan calon wakil bupati bekasi berpasangan dengan Ade Kuswara Kunang dan berhasil menang. "Alhamdulillah sudah jalan dan takdirnya," ucapnya.

Bagi Asep bidang kedokteran dengan politisi dalam hal ini pimpinan daerah tidak jauh berbeda.

Jika dokter untuk menyimpulkan suatu penyakit ada anamnesis atau tanya jawab. Lalu setelah itu ada pemeriskaan penunjang seperti tes laboratorium.

Misalkan, orang sakit demam dicek lab, apakah demam berdarah atau seperti apa.

Adapun, kata Asep, jika di pemerintahan ia menganalisa suatu permasalahan. Mulai lihat permasalahannya apa dan akhirnya membuahkan suatu kesimpulan.

Baca juga: Dukung Kelancaran Hari Buruh Internasional yang Terpusat di Monas, Tol Arah Jakarta Digratiskan

Baca juga: Tidak Ada Demo, 25.000 Buruh Kabupaten Bekasi Peringati May Day di Jakarta

Prinsip-prinsip dan keilmuan kedokteran yang ia pelajari dapat diterapkan saat menjadi kepala daerah.

"Biasanya kan masyarakat datang mengeluh ya, ya sakit nih. Step-stepnya hampir sama yang satu profesi dokter dan lainnya," jelasnya.

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp.