Berita Bekasi

Respon Program Wamil untuk Pelajar Bermasalah, KPAD Kota Bekasi: Harusnya Dikaji Sebelum Dijalankan

Menurut Ketua KPAD Kota Bekasi, Novrian, program itu perlu dikaji dalam berbagai perspektif, diantaranya terkait psikologis pelajar yang ikut serta.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Ichwan Chasani
TribunBekasi.com/Rendy Rutama Putra
WAMIL PERLU DIKAJI - Wakil Ketua KPAD Kota Bekasi, Novrian saat ditemui di kawasan Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Minggu (4/5/2025). KPAD Kota Bekasi menilai perlunya kajian terhadap rencana wamil para pelajar bermasalah di Kota Bekasi. 

TRIBUNBEKASI.COM, KOTA BEKASI — Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi menanggapi penerapan program Wajib Militer (Wamil) untuk pelajar bermasalah.

Wakil Ketua KPAD Kota Bekasi, Novrian mengatakan sebelum diterapkan, seharusnya program tersebut perlu dikaji terlebih dahulu.

Menurut Novrian, program itu perlu dikaji dalam berbagai perspektif, diantaranya terkait psikologis para pelajar yang ikut serta.

"KPAD Kota Bekasi setuju sebenarnya ketika memang ini mampu outputnya adalah untuk kebaikan generasi ke depan, tapi mungkin yang perlu digarisbawahi bahwa sebuah program dan terkait dengan pendidikan anak sedini mungkin perlu ada kajian yang lebih mendalam dari berbagai perspektif diantaranya psikologis," kata Novrian, Minggu (4/5/2025).

Novrian menjelaskan kajian tersebut bertujuan untuk menjawab kekhawatiran kepada para pelajar yang telah ikut wamil untuk tidak memungkinkan timbul masalah baru.

"Namanya manusia seperti punya rasa sudah masuk wamil lalu badan makin kuat dan menilai mungkin karakter anak muda yang muncul seperti ingin merasa jadi jagoan karena merasa sudah kuat terlatih kuat terus mau melakukan kekerasan dan itu perlu ada kajian tersebut," jelasnya.

Baca juga: Stagnan, Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Ahad Ini Tertahan di Angka Rp 1.902.000 Per Gram

Baca juga: DP3A Kota Bekasi Berikan Pendampingan kepada Korban Bullying Berkebutuhan Khusus di Bantargebang

Novrian menuturkan kajian perlu dilakukan dengan melibatkan sejumlah stakeholder relevan, diantaranya Dinas Pendidikan (Disdik) baik di tingkat daerah hingga pusat, sehingga tidak lagi ada celah atau aspek yang memungkinan justru menimbulkan masalah baru.

"Perlu adanya kajian dari sudut pandang sosial bagaimana pola perilaku tingkah laku dan juga yang paling penting adalah melibatkan semua stakeholder duduk bareng jangan sampai ketika kita melakukan program yang bagus ternyata ada celah dan justru menjadi bumerang ke depannya," tuturnya.

Diketahui sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi mempastikan akan menerapkan program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat perihal Wamil untuk anak yang bermasalah.

Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto mempastikan keputusan itu akan segera diberlakukan.

"Konsep kesana (Realisasi) tentu apa yang sudah diinisiasi oleh pak Gubernur (Dedi Mulyadi) itu perlu kami optimalkan, kami laksanakan lah," kata Tri, Jumat (2/5/2025).

Tri menjelaskan saat ini dirinya sudah memperintahkan Kesbangpol untuk memahami teknis realisasi program tersebut.

Baca juga: KPAD Kota Bekasi Akan Mediasi Korban Bullying Berkebutuhan Khusus di Bantargebang

Baca juga: Belasan Tahun Kerap Dilanda Banjir, Warga Sukatani Harap Pembuatan Embung Segara Terwujud 

Lalu mempersiapkan terkait dengan asrama para anak-anak yang akan diikutsertakan.

"Hari ini saya minta Kesbangpol untuk mempelajari, bagaimana nanti pola asuhnya, karena tentu kesiapan terkait dengan asrama anak-anak itu, kemudian dan lain sebagainya tentu perlu kita persiapkan secara matang," jelasnya.

Tri Adhianto menuturkan pihaknya telah mereferensikan dua tempat untuk digelarnya program wamil bagi siswa SMA atau SMK bermasalah di wilayahnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved