Kasus Pelecehan Seksual
Pengakuan Mama Muda Korban Pelecehan Seksual Dukun Cabul di Bekasi: Dipangku Pelaku Lalu Diraba-raba
K mengaku dirinya menjadi korban pelecehan seksual oleh Murtan pada tahun 2016 lalu, namun ia tidak pernah berani bersuara.
Penulis: Rendy Rutama | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, PONDOK MELATI --- Seorang terduga korban pelecehan seksual dukun cabul bernama Murtan (61) di sebuah saung di Jalan Raya Hankam Gang Masjid Samawa 2 RT 2 RW 6, Kelurahan Jatimurni, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, akhirnya buka suara.
Terduga korban pelecehan seksual itu seorang mama muda berinisial K (28).
K mengaku dirinya menjadi korban pelecehan seksual oleh Murtan pada tahun 2016 lalu, namun ia tidak pernah berani bersuara.
“Saya jadi korban itu tahun 2016, waktu usia 17 tahun, tidak berani bersuara karena takut,” kata K, Selasa (13/5/2025).
Ia memaparkan saat itu peristiwanya bermula ketika dirinya datang mendatangi lokasi praktik pengobatan alternatif bersama rekannya.
K berharap usai berkunjung atau mengikuti praktik dengan Murtan dapat membuat suaminya kembali menemuinya.
Baca juga: Emak-emak Bongkar Kasus Pelecehan Seksual di Tempat Pengobatan Alternatif di Pondok Melati Bekasi
“Tujuan saya berobat itu buat suami saya, kan suami saya tidak pulang-pulang biar suami saya pulang,” ucapnya.
Sesampainya di lokasi, K menjelaskan dirinya diminta Murtan agar rekan yang mendampinginya menunggu di luar ruangan praktik.
Lalu K diminta masuk ke ruangan praktik dan diminta duduk di pangkuan Murtan.
Kemudian dari belakang, K mengaku bagian payudaranya diraba oleh Murtan.
“Terus saya bilang 'kok kayak gini' terus kata dia (Murtan) ‘Pengobatannya emang kayak gini, yang lain juga begitu’ dia bilang begitu,” jelasnya.
K menuturkan selanjutnya kuping dirinya, pipi, hingga mulut dicium oleh Murtan.
Sembari mencium sejumlah bagian kepala K, Murtan menjelaskan kalau itu adalah bagian proses secara spiritual untuk membuat suaminya akan kembali.
“Habis dari cium, tangannya (Murtan) masuk ke kemaluam saya, terus dikayak gituin, baju saya dibuka sedikit terus kayak nyusu saya kaya gitu tuh. Saya udah bilang 'kok kayak gini' kata dia 'tidak apa-apa' terus. Habis itu dia masuk ke kamar mandi,” tuturnya.
K menyampaikan setelah proses tersebut dirinya kemudian diberikan air putih botol oleh Murtan untuk dikonsumsi sekaligus memberikan uang.
Terkait hal itu, K berharap pihak kepolisian dapat segera menangkap Murtan.
“Ya waktu itu saya ngasih Rp 50 ribu, tapi seikhlasnya ke dia (Murtan),” ucapnya.
Pelaku kabur
Sementara Murtan dikabarkan telah meninggalkan kediaman.
Ketua RT 2 RW 6, Gunam mengatakan hal itu diduga kuat karena saat dirinya dengan pihak berwajib mendatangi kediaman, Murtan tidak berada di lokasi.
Murtan diduga tidak berada di lokasi pasca pihak Satpol PP melakukan penyegelan terhadap tempat praktiknya.
“Sementara ini rumah kosong, mungkin ada kali orangnya, tidak tahu juga saya, tadi kami gedor-gedor tadi juga, kami assalamualaikum, minta izin, ternyata tidak ada,” kata Gunam, Selasa (13/5/2025).
Gunam merincikan diduga praktik oleh Murtan tersebut sudah beroperasi selama 14 tahun.
“Tahun 2011 waktu itu (mulai beroperasi) dengar-dengar informasi,” imbuhnya.
Seperti diketahui, Gunam menjelaskan terduga pelaku, yakni laki-laki bernama Murtan diduga beraksi cabul dengan kedok membuka praktik spiritual atau serupa pengobatan segala penyakit.
Setiap para pasien baik laki-laki dan perempuan saat rampung berobat dengan biaya seikhlasnya, Murtan kemudian memberikan sebotol air putih untuk dikonsumsi yang diklaim sebagai air sakti.
“Penyakit itu ada yang minta diurut, ada orang kesurupan minta air, terus kalau selama saya tahu itu, waktu itu ngobatin kesurupan, semacam kayak orang minta air buat orangtuanya, cuma itu aja yang saya tahu,” jelasnya.

Dikenal sosok agamis
Gunam menuturkan awalnya sempat terkejut setelah mengetahui adanya pemberitaan cabul yang diduga dilakukan Murtan saat praktik pengobatan dilakukan kepada para pasien.
Terlebih saat ia mendapatkan informasi sudah ada lebih kurang 15 orang yang merupakan berjenis kelamin perempuan yang mengaku diduga telah menjadi korban pencabulan oleh Murtan.
“Ya kalau sementara ini ada 15 ya (terduga korban) sekitar 15 orang yang saya tahu dari catatan korban-korban kemarin, kalau sementara ini dari lingkungan sini sama kota Bekasi aja sih (Korbannya),” tuturnya.
Gunam menyampaikan dirinya sempat tidak menyangka terkait dugaan pencabulan itu karena Murtan dikenal dirinya sebagai sosok yang agamis.
“Kayaknya sama kecurigaan sih tidak ada sih, karena keluar masuknya (Pasien) itu tidak bareng-bareng, kalau pengajian itu emang tiap malam Jumat ada, dimulainya jam 24.00 WIB sampai jam 04.00 WIB waktu subuh, tiap malam Jumat tuh ada pengajian juga,” ucapnya.
Gunam menegaskan saat ini lokasi diduga tempat praktik Murtan yang berada di kawasan kediaman sudah disegel pihak Satpol PP.
Penyegelan dilakukan dengan disaksikan Ketua RT, Ketua RW, Bimaspol, dan Babinsa.
Lalu untuk sejumlah pihak yang mengaku menjadi korban sudah melaporkan peristiwa ini ke Mapolres Metro Bekasi Kota.
“Kalau penyegelan alhamdulillah ditindaklanjuti semenjak pak walikota (Tri Adhianto) datang kemari, langsung ditindak cepati dari kepolisian, dari aparatur pemerintah langsung ditindaklanjuti, langsung cepat, hari kamis tanggal 8 Mei 2025 langsung disegel dari Satpol PP,” tegasnya.
Berdasarkan peristiwa itu, Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto melakukan kunjungan kepada para korban dugaan pencabulan yang dilakukan oleh Murtan.
Tri mengungkapkan proses hukum akan tetap berjalan melalui pihakyang berwenang.
Selain itu, orang nomor satu di Kota Bekasi itu juga berterimakasih kepada pihak yang mau bersuara terkait peristiwa yang dialami.
“Saya mengapresiasi keberanian para ibu-ibu yang telah bersuara. Ini adalah langkah penting agar tidak ada lagi korban berikutnya,” singkat Tri, Selasa (13/5/2025).
(Sumber : TribunBekasi.com, Rendy Rutama Putra/M37)
Guru Cabul di Bekasi Lakukan Aksinya di Ruang OSIS, Korban Trauma Hingga Berusaha Melukai Diri |
![]() |
---|
Ironis! Guru SMPN 13 Kota Bekasi Terlibat Kasus Pelecehan Seksual Siswi Ternyata Anggota TPPK |
![]() |
---|
Dilaporkan Kasus Pelecehan Seksual Terhadap Siswi, Guru Olahraga SMPN 13 Kota Bekasi Dijemput Polisi |
![]() |
---|
Dinilai Tak Empati Tangani Kasus Pelecehan Seksual, Kepala SMPN 13 Kota Bekasi Diperiksa Inspektorat |
![]() |
---|
Oknum Guru SMPN 13 Kota Bekasi Akui Pernah Rangkul dan Pegang Paha Siswi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.