Respons Ketua Viking Soal Oknum Bobotoh Rusak Fasilitas Stadion GBLA, Berharap Tak Perlu Dipidanakan

Ketua Viking Persib Club, Tobias Ginanjar, menyesalkan aksi perusakan jaring gawang Stadion Gelora Bandung Lautan Api

Penulis: | Editor: Ign Prayoga
Instagram @net2netnews.reborn
OKNUM SUPORTER PERSIB: Sebuah video memperlihatkan aksi oknum suporter bobotoh Persib Bandung merusak fasilitas stadion GBLA usai laga pamungkas Persib Bandung vs Persis Solo di stadion GBLA, Sabtu (24/5/2025), oknum mencabuti rumput hingga menggunting jala gawang, viral di media sosial. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bereaksi akan menindak tegas hingga berikan ancaman 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA - Ketua Viking Persib Club, Tobias Ginanjar, menyesalkan aksi perusakan rumput dan jaring gawang Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) usai laga Persib melawan Persis Solo, Sabtu (24/5/2025).

Dia menilai tindakan tersebut memang tidak bisa dibenarkan, namun menurutnya tidak tepat jika diselesaikan lewat jalur pidana.

"Itu banyak terjadi di liga-liga luar negeri juga. Bahkan yang terdekat kemarin di Hamburg, sama seperti itu,” ujar Tobias kepada Tribunnews.

Namun, Tobias menegaskan bahwa praktik serupa tidak bisa dijadikan pembenaran, mengingat konteks budaya dan sumber pendanaan stadion di Indonesia berbeda.

“Stadionnya di sana (luar negeri -Red) mungkin tidak memakai uang negara. Jadi tindakan perusakan fasilitas memang tidak dapat dibenarkan,” tegasnya.

Meski begitu, Tobias menganggap pemidanaan terhadap pelaku justru kurang elok. Dia mendorong agar kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan, dengan pendekatan yang lebih mengedepankan penyelesaian damai dan tanggung jawab.

"Saya lebih mendorongnya diselesaikan secara kekeluargaan. Si pelaku bisa mengakui kesalahan, meminta maaf, menyesali, dan tidak mengulangi,” ujarnya.

Menurutnya, upaya ganti rugi terhadap kerusakan yang ditimbulkan bisa menjadi solusi yang lebih baik daripada proses hukum yang panjang.

Hal ini juga sejalan dengan pendekatan hukum humanis dan prinsip restorative justice yang belakangan diterapkan dalam sistem hukum Indonesia.

Terkait kepemilikan Stadion GBLA, Tobias menjelaskan bahwa aset tersebut masih milik Pemkot Bandung, meskipun pengelolaannya telah dikerjasamakan dengan Persib selama 30 tahun.

Oleh karena itu, ia menilai penting bagi semua pihak untuk menjaga fasilitas yang dibangun dengan dana publik tersebut.

“Bagaimanapun yang jadi konsen sekarang adalah ini rusak. Jadi kita harus sama-sama menjaga dan memperbaiki. Jangan sampai malah menambah masalah baru dengan pidana,” pungkasnya.

Polisi Amankan Dua Terduga Pelaku

Seperti diberitakan kalau telah beredar luas di media sosial memperlihatkan oknum bobotoh melakukan aksi perusakan rumput dan jaring gawang di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) saat laga terakhir Persib Bandung, pada Liga 1 musim 2024/25, Sabtu (24/5/2025).

Setelah laga kontra Persis Solo tersebut, Bobotoh memang merayakannya dengan turun ke lapangan. Sayang, tak sedikit dari mereka yang melakukan pengrusakan.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved