Berita Olahraga
Legenda Bulutangkis Imelda Sindir Pebulutangkis Indonesia Sekarang Bukan Kejar Juara Tapi Sponsor
Menurut juara All England 1979 tersebut, para atlet pebulutangkis Indonesia saat ini tidak mempunyai motivasi untuk juara.
Penulis: Abdul Majid | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA –-- Legenda bulutangkis Indonesia, Imelda Wiguna turut menyoroti penampilan para atlet pebulutangkis Indonesia saat ini.
Menurut juara All England 1979 tersebut, para atlet pebulutangkis Indonesia saat ini tidak mempunyai motivasi untuk juara.
Sebaliknya, para atlet pebulutangkis hanya ingin mengamankan ranking BWF yang mana ranking tersebut menurut Imelda justru bakal menunjang pendapatannya melalui sponsor pribadi.
“Karena kalau saya lihat ya, atlet-atlet dulu harus juara, kalau nggak juara nggak dapat apa-apa. Nah jaman sekarang ini yang saya khawatirkan, anak-anak ini bukan ngejar jadi juara, ngejar ranking gara-gara sponsor,” ucap Imelda saat hadir dalam acara pertemuan dengan PBSI di Kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (4/6/2025).
Baca juga: Jelang Tampil di Olimpiade Paris, Pebulutangkis Indonesia Gregoria Mariska Akui Makin Tegang
“Itu yang harus diatasi dan itu enggak gampang. Karena masalah-masalah duit kan, cuman kita kepengen mungkin kalau generasi yang sekarang agak sulit kali,”
“Tetapi yang dibawa ini harus dididik supaya bisa enggak, atau sponsor atau saya nggak tahu solusinya. Tapi itu pendapat saya pribadi ya, kalau saya salah saya minta maaf ya. Tapi saya khawatir bahwa anak-anak ini harus ngejar ranking doang,” terangnya.
Untuk itu ia berharap klub-klub di seluruh Indonesia termasuk klubnya, Jaya Raya bisa turut memberikan edukasi dan motivasi terkait prestasi.
Karena menurutnya pembinaan dan pembentukan karakter berawal dari klub-klub bukan ketika sudah di pelatnas.
Ketika di pelatnas, para pebulutangkis hanya fokus untuk meningkatkan kualitas, strategi yang tujuannya untuk mendapatkan juara, mengharumkan Indonesia di kancah internasional.
“Kalau saya memberikan masukan yang saya desainkan ini itu adalah memang kalau ada mutu atlet yang di pelatnas itu kurang bagus, itu tanggung jawabnya klub. Artinya klub tidak membina dengan benar. Artinya apa? Artinya ya tadi saya minta supaya kalau ada masukan-masukan yang bagus dari pelatnas itu di alih teknologi kepada klub-klub supaya klub-klubnya jadi bagus,” terang Imelda.
“Jadi ketika masuk ke pelatnas, pelatnas nggak usah terlalu pusing lagi masalah macem-macem. Katakanlah hanya melatih untuk taktik strategi, tapi mutu latihan, mutu stroke-nya itu atau fisiknya sudah basiknya ada di klub,” pungkas wanita yang menjabat sebagai Ketua Harian PB Jaya Raya tersebut.
(Sumber : Tribunnews.com, Abdul Majid)
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp
Atlet Panjat Tebing Indonesia Veddriq Leonardo Dinobatkan Jadi Atlet Terbaik Dunia 2024 |
![]() |
---|
Pembalap Wanita Sarah Naz Ukir Prestasi di Event Nasional |
![]() |
---|
Lionel Messi Masih Perkasa, Bawa Inter Miami Juara Regular Season Liga Amerika Serikat |
![]() |
---|
Ikuti Langkah PSSI, PP Perbasi Ingin Datangkan Pemain Naturalisasi Perkuat Tim Basket Indonesia |
![]() |
---|
Setelah Sukses Gelar Turnamen di Lombok, AQUA Elektronik Kembali Gelar AQUA Cup di Jakarta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.