Berita Bekasi

Geram Dengar 4 Atlet Disabilitas Diduga Diusir dari Tempat Mes, DPRD Kabupaten Bekasi Panggil NPCI

beredar video viral memperlihatkan empat atlet disabilitas membawa koper dan berdiri di pinggir jalan usai diduga terusir dari mes tempat mereka

Editor: Dedy
Istimewa
ATLET DISABILITAS --- Sebuah video yang menunjukkan empat atlet disabilitas binaan Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Bekasi diduga terusir dari mes viral di media sosial (medsos).(ISTIMEWA) 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI --– Empat atlet disabilitas binaan NPCI (National Paralympic Committee Indonesia) Kabupaten Bekasi diduga diusir dari mes atlet di Villa Putra Cakung, Desa Sukaasih, Kecamatan Sukatani, menuai reaksi keras dari DPRD Kabupaten Bekasi.

Untuk mengetahui duduk persoalan kasus pengusiran yang dialami empat atlet disabilitas tersebut, Komisi II DPRD Kabupaten Bekasi memanggil pengurus NPCI Kabupaten Bekasi. 

"Iya, hari ini kami dipanggil (DPRD Kabupaten Bekasi) untuk klarifikasi terkait video viral," kata Humas NPCI Kabupaten Bekasi, Abdul Rouf, saat dikonfirmasi mengenai dugaan pengusiran kepada empat atlet disabilitas pada Selasa (17/6/2025) seperti dilansir Kompas.com

Menurut Rouf, Komisi II DPRD Bekasi ingin mendengarkan penjelasan dari berbagai pihak sebelum mengambil kesimpulan terkait persoalan ini.

"Ya Komisi II tidak mau mendengar dari satu pihak, makanya mereka panggil kami," imbuhnya.

Pemanggilan pengurus NPCI Kabupaten Bekasi dilakukan DPRD setelah beredar video viral yang memperlihatkan empat atlet disabilitas membawa koper dan berdiri di pinggir jalan usai diduga terusir dari mes tempat mereka tinggal. 

Baca juga: Dua Atlet Muay Thai Kabupaten Bekasi Peraih Medali PON Minta Maaf Setelah sempat Keluhkan Soal Bonus

Sebelumnya diberitakan, video berdurasi 30 detik yang diterima Kompas.com menunjukkan empat atlet disabilitas binaan NPCI Kabupaten Bekasi keluar dari mes atlet di Villa Putra Cakung, Desa Sukaasih, Kecamatan Sukatani.

Mereka terlihat membawa koper dan tas gendong, lalu berdiri di tepi jalan raya.

Salah satu atlet, Indah Permatasari (25), yang ikut dalam video tersebut, mengatakan dirinya bersama tiga rekan lainnya terpaksa meninggalkan mes karena dicoret dari daftar atlet yang dipanggil oleh pengurus.

"Ya, terusir kali, jadinya kami bawa barang saja. Iya (dicoret), enggak ada pemanggilan," kata Indah dalam video viral tersebut, dikutip Kompas.com, Senin (16/6/2025).

Pihak NPCI Kabupaten Bekasi sendiri membantah telah melakukan pengusiran. Mereka menyebut tudingan tersebut sebagai bentuk pembohongan publik.

Belum terima honor

Empat atlet disabilitas binaan NPCI Kabupaten Bekasi diduga terusir dari mes viral di media sosial (medsos). 

Melansir Kompas.com, dalam video berdurasi 30 detik yang diterima Kompas.com memperlihatkan, para atlet disabilitas tersebut tengah membawa sejumlah koper dan tas gendong.

Empat atlet disabilitas ini terlihat berdiri di tepi jalan raya setelah keluar dari mes atlet di Villa Putra Cakung, Desa Sukaasih, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi.

Indah Permatasari (25) merupakan satu dari empat atlet disabilitas tersebut.

Dalam video tersebut, Indah menuturkan, ia bersama rekan-rekannya terusir dari mes setelah dicoret karena tak masuk dalam daftar atlet yang dipanggil pengurus.

"Ya terusir kali, jadinya kita bawa barang saja. Iya (dicoret), enggak ada pemanggilan," kata Indah dalam video viral, dikutip Kompas.com, Senin (16/6/2025).

Indah Permatasari mengaku belum menerima honor satu bulan usai tak dipanggil pengurus National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Bekasi dalam tim binaan tahun 2025. 

Indah menuturkan, dirinya sempat tak menerima honor selama dua bulan terakhir.

Indah sempat mempertanyakan dalam sebuah audiensi dengan pengurus.

Setelah audiensi, ia tetap kecewa karena pencairan honor masih nunggak satu bulan. 

"Dua bulan belum dibayarkan. Tapi kami hanya diberi satu bulan, tanpa penjelasan," ujar Indah saat dikonfirmasi, Senin (16/6/2025).

Indah juga mengaku mendapat dugaan ancaman dari pengurus usai terusir dari mes pada Rabu (11/6/2025).

Pengurus tersebut disebut meminta atlet agar tak "bernyanyi" usai tak dipanggil masuk ke dalam tim periode 2025.

"Ada yang bilang, 'Kalau kamu berkoar-koar, ikut-ikutan protes, atau tidak suka dengan kepengurusan sekarang, silakan keluar dari NPCI'," ucap Indah mengulang pernyataan seorang pengurus NPCI Kabupaten Bekasi.

Akibat dugaan ancaman tersebut, para atlet pun takut untuk bersuara dan terpaksa memendam keluh kesah mereka.

"Banyak teman-teman yang ingin menyampaikan keluhan, tapi takut. Mereka takut dicoret, karena mereka hanya mengandalkan penghasilan dari sini," ungkap Indah.

Bantah mengancam

Sementara itu, Humas NPCI Kabupaten Bekasi Abdul Rouf meluruskan perihal macetnya pencairan honor satu bulan atlet yang tak lagi masuk ke tim binaan.

Ia menjelaskan bahwa mereka baru akan menerima honor kembali pada Juli mendatang.

"Untuk gaji itu, biasanya kami bayarkan setelah akhir bulan. Untuk bulan Mei, dibayarkan pada bulan Juni. Bulan Juni dibayarkan pada bulan Juli," ungkap Rouf saat ditemui di mes atlet di Villa Putra Cakung, Desa Sukaasih, Kecamatan Sukatani.

Rouf juga membantah adanya dugaan ancaman kepada atlet. Sebaliknya, Rouf meminta atlet supaya menunjukkan bukti dugaan ancaman tersebut.

"Baik itu bukti chat, suara, atau rekaman yang katanya kita mengintimidasi, saya yakin tidak ada," tegas Rouf.

Pihaknya juga membantah mengusir Indah dan kawan-kawan dari mes.

Para atlet disebut keluar dari mes karena keinginan mereka sendiri setelah tak masuk dalam daftar pemain binaan periode 2025.

"Tidak ada pengusiran. Mereka ambil barang-barangnya setelah libur, kemudian ada sebagian orang yang memvideokan dan mendramatisir atau pembohongan publik," imbuh Rouf.

(Sumber : Kompas.com)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Video Atlet Disabilitas Diduga Terusir Viral, NPCI Bekasi Dipanggil DPRD

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved