Kisah Inspiratif
Kerja Keras Pedagang Bakso Cuanki di Pangandaran Jabar Ini Tuai Rezeki Hingga Mampu Kuliahkan Anak
Namun, geliat pariwisata di Pangandaran yang terus tumbuh membuat Sutarno berpikir ulang. Ia memilih pulang kampung dan mulai berjualan Bakso
TRIBUNBEKASI.COM, PANGANDARAN --- Semangat dan tak pantang menyerah menjadi modal bagi Sutarno (53), tukang Bakso Cuanki di Pangandaran Jawa Barat, mampu menghidupi keluarga bahkan menyekolahkan anaknya hingga ke jenjang perguruan tinggi.
Namun sebelumnya, perjalanan hidup Sutarno tidak selalu mulus. Pada tahun 2006, ia sempat hengkang dari Pangandaran dan merantau ke Jakarta, berjualan tahu keliling.
Sementara istri Sutarno memilih bertahan di Pangandaran dengan berjualan kopi di pinggir pantai. Mereka hidup terpisah demi mencari nafkah.
Namun, geliat pariwisata di Pangandaran yang terus tumbuh membuat Sutarno berpikir ulang. Ia memilih pulang kampung dan mulai berjualan Bakso Cuanki di dekat sang istri.
Baca juga: Kisah Inspiratif: Awalnya Seorang Office Boy, Kini Angga Jadi Dirut Perumahan Pesona Kahuripan
Sejak saat itu, roda kehidupan mereka mulai berputar lebih baik.
"Kalau hari biasa, bisa dapat omzet lebih dari satu juta. Tapi, pas libur panjang, bisa dua juta lebih sehari," ucap Sutarno dengan senyum bangga di Pantai Barat Pangandaran, Senin (16/7/2025) siang,
Ramainya pengunjung sering kali membuat Sutarno kewalahan. Ia pun mempekerjakan beberapa orang untuk membantu mencuci piring dan mengangkat mangkuk.
Sutarno menawarkan menu sederhana namun menggoda. Satu porsi Bakso Cuanki dibanderol mulai dari Rp 10 ribu.
"Kalau pakai tetelan Rp 15 ribu, kalau lengkap dengan mie, cuanki dan tetelan, Rp 20 ribu," ujarnya.
Namun bukan hanya rasa yang membuat warung Sutarno begitu diminati.
Pelanggan bisa menikmati semangkuk cuanki sambil duduk santai di tikar yang digelar di pinggir pantai dengan fasilitas gratis dari sang penjual.
Tidak hanya itu, kebersihan juga menjadi prioritasnya. Karena, setiap hari Sutarno menyapu dan membersihkan area sekitar dagangannya.
"Saya nyapu setiap pagi, kadang bisa sampai tiga kali sehari. Orang yang datang pasti nyaman," kata Sutarno.
Dalam hiruk-pikuk para wisatawan dan debur ombak Pangandaran, Sutarno berdiri sebagai sosok sederhana yang membuktikan bahwa ketekunan dan kerja keras mampu mengubah kehidupan.
"Ini semua karena kerja bareng istri juga. Kami saling bantu dari awal," ucapnya.
Harapan Warganet untuk Julian Saputra, Bocah SD Panjat Tiang Pasang Tali Bendera Lepas saat Upacara |
![]() |
---|
Sosok Dahlan Penjaga Kebersihan Jalan Cikunir Bekasi, Rela Bekerja Setiap Hari Tanpa Digaji |
![]() |
---|
Luar Biasa! Butuh Waktu 20 Menit, Petugas Damkar di Cisoka Berhasil Tolong Warga Kesurupan |
![]() |
---|
Kisah Emak-emak Lansia, 20 Tahun Jadi Pemulung di TPA Cipayung Depok Hingga Mampu Sekolahkan Anak |
![]() |
---|
Kisah Mutiara Annisa, Atlet Cantik Taekwondo, Masuk FISIP UI Lewat Jalur Prestasi Olahraga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.