Berita Bekasi

Warga Gabus Bekasi Menginap di Runtuhan Bangunan Usai Kediaman Dibongkar Dedi Mulyadi

Suriadi mengatakan akan tetap bertahan meskipun kediamannya yang berstatus bangunan liar (bangli) itu sudah menjadi puing usai dibongkar petugas

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Ichwan Chasani
TribunBekasi.com/Rendy Rutama Putra
BERTAHAN DI RERUNTUHAN - Seorang laki-laki warga Kampung Gabus Desa Srimukti, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi bernama Suriadi (65) masih bertahan di reruntuhan bangunan bekas tempat tinggalnya, Jumat (20/6/2025). 

TRIBUNBEKASI.COM, TAMBUN UTARA — Seorang warga Kampung Gabus Desa Srimukti, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi bernama Suriadi (65) masih bertahan di reruntuhan bangunan bekas tempat tinggalnya.

Suriadi mengatakan akan tetap bertahan meskipun kediamannya yang berstatus bangunan liar (bangli) itu sudah menjadi puing usai dibongkar petugas.

Pembongkaran paksa bangli itu dilakukan melalui instruksi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat yang dipimpin Gubernur Dedi Mulyadi (KDM).

Bukan tanpa sebab, Suriadi bertahan di lokasi tersebut lantaran tidak lagi memiliki tempat tinggal.

Terkini, bangunan yang ia manfaatkan untuk beristirahat serta berkumpul dengan keluarga selama tujuh tahun itu hanya tinggal kenangan.

"Jadi memang saya tidak punya rumah lagi, jadinya bingung mau tinggal dimana," kata Suriadi saat ditemui di lokasi, Jumat (20/6/2025).

Baca juga: Ada 192 orang WNI di Israel, Pemerintah akan Evakuasi Mereka lewat Yordania

Baca juga: Jumat ini Turun Tipis, Simak Detail Harga Emas Batangan Antam di Bekasi sesuai Ukuran

Suriadi menjelaskan guna menghindari cuaca terik dan hujan, ia membuat tenda menggunakan terpal.

Lalu pada bagian setiap sisinya nampak ditancap bambu untuk mengikat terpal tersebut agar terhindar dari terbawa angin.

"Saya menginap udah semalam di sini (puing bangunan) sekaligus jagain kayak bambu dan materil bangunan takut hilang," jelasnya.

Sembari diwawancara sejumlah jurnalis, kakek dengan satu orang istri dan dua anak itu mengakui kalau salah telah membangun di wilayah lahan milik negara.

Hanya saja ia berharap pemerintah dapat memberikan perhatian kepadanya yang kini tidak lagi memiliki rumah tinggal.

"Saya ikhlas dibongkar karena ini tanah negara, tapi harapan saya pemerintah ada kebijakan buat saya tinggal dimana lagi," ujarnya.

Baca juga: Kelompok Hacker dari Arab Klaim Gagalkan Pertahanan Israel dan Kacaukan Jaringan Komunikasi Militer

Baca juga: Wartawan Mengaku dapat Perlakuan Tidak Menyenangkan oleh Fotografer Tak Dikenal

Suriadi menuturkan meskipun pihaknya sudah mendapat bantuan dari Pemprov Jawa Barat dan tim KDM untuk sementara tinggal di kontrakan, solusi tersebut dinilainya justru belum tepat.

Karena ia mengaku keberatan jika nantinya hanya dapat tinggal di kontrakan dan perlu membayaran tagihan bulanan ke tiga dan seterusnya.

Mengingat pendapatan dirinya yang berporfesi sebagai sopir bajaj dan istri bekerja di laundry tidak mencukupi.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved