Perang Iran Israel

Ketua DPR Ingatkan Potensi Harga Minyak Melonjak karena Perang Iran-Israel

konflik antara Iran dan Israel bisa berdampak pada sektor perekonomian, termasuk mempengaruhi harga minyak dunia. 

Penulis: | Editor: Ign Prayoga
Tribunnews.com
Harga BBM di dalam negeri bisa naik karena terimbas perang Iran vs Israel. Ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan, konflik Iran vs Israel bisa berdampak pada sektor perekonomian, termasuk mempengaruhi harga minyak dunia. 

TRIBUNBEKASI.CO - Ketua DPR RI Puan Maharani mendorong pemerintah untuk mulai memetakan potensi dampak perang antara Iran dan Israel terhadap Indonesia, serta menyiapkan sejumlah langkah mitigasinya.

Menurut Puan, konflik kedua negara itu bisa berdampak pada sektor perekonomian, termasuk mempengaruhi harga minyak dunia

“Jika konflik berlanjut, bukan tidak mungkin harga minyak dunia kembali menyentuh angka 100 dollar Amerika Serikat per barrel,” ujar Puan dalam keterangan resminya, Selasa (17/6/2025).

Selain itu, lanjut Puan, konflik Iran-Israel juga berdampak negatif pada neraca perdagangan.

Oleh karena itu, pemerintah RI perlu segera menyusun langkah-langkah antisipasi, walaupun Indonesia tidak terlibat langsung dalam konflik tersebut.

“Karena kondisi konflik ini bisa berdampak negatif terhadap neraca perdagangan Indonesia, karena kita masih bergantung pada impor energi," ujar dia.

Puan juga mengingatkan pentingnya pemeriksaan untuk memastikan keamanan pasokan energi dalam negeri dan menjaga stabilitas harga di pasar domestik. “Pemerintah perlu proaktif melakukan langkah mitigasi agar gejolak geopolitik di Timur Tengah tidak menimbulkan gejolak ekonomi di tanah air,” kata politikus PDI-P itu.

Meski begitu, Puan menegaskan bahwa pemerintah tetap harus memprioritaskan keamanan dan keselamatan WNI di Iran maupun Israel.

Berdasarkan data yang didapatkan Puan, tercatat ada 386 WNI di Iran yang tersebar di 11 kota dan sebagian besar berstatus pelajar di Kota Qom. Selain itu, Kemenlu juga sudah melaporkan ada 187 WNI yang berada di Israel, sebagian besar berada di Aravah, wilayah selatan Israel.

Namun, sebanyak 42 WNI di antaranya dilaporkan terjebak di Tel Aviv usai menjalani ziarah keagamaan, lantaran Bandara Ben Gurion ditutup akibat meningkatnya eskalasi militer.

"KBRI harus hadir secara aktif membantu pemenuhan kebutuhan WNI yang mungkin terjebak atau kesulitan di wilayah konflik,” kata Puan. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved