Kasus Bullying
Kekerasan Anak di Jakarta Naik, Wali Kota Jaktim: Jangan Bullying Siswa Baru
Kepala Dinas PPAPP, Iin Mutmainah, mengatakan, dari data yang dihimpun kasus kekerasan dan bullying terhadap anak di Jakarta meningkat.
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, PASAR REBO --- Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi mencegah aksi kekerasan dan bullying terhadap anak di Jakarta khususnya lingkungan sekolah.
Kepala Dinas PPAPP, Iin Mutmainah, mengatakan, dari data yang dihimpun kasus kekerasan dan bullying terhadap anak di Jakarta meningkat.
Sayangnya, Iin tidak menyebutkan secara detail angka kasus kekerasan dan bullying terhadap anak di Jakarta, khususnya wilayah Jakarta Timur.
"Banyak sekali faktor yang mempengaruhi terjadinya kekerasan anak di Jakarta," ucapnya di SMAN 39 Jakarta, Senin (14/7/2025).
Baca juga: KPAD Kota Bekasi Sebut Pihak SDN Pondok Gede Bisa Dipidana Jika Terjadi Pembiaran Kasus Bullying
Iin melanjutkan, pihaknya juga memberikan materi terkait dengan siswa agar tidak terlibat judi online selama masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).
Ia pun mengingatkan kepada siswa ketika terlibat judi online maka Dinas Pendidikan DKI bakal memberikan saksi agar ada efek jera.
"Setidaknya kami dari Dinas PPAPP sudah memagari anak-anak. Kami lakukan mitigasi risiko di awal, sehingga mereka tidak melakukan hal negatif khususnya judi online," tuturnya.
Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Timur, Munjirin, bersama Kepala Dinas PPAPP DKI, Iin Mutmainah, meninjau hari pertama masa pengenalan lingkungan sekolah di SMAN 39 Jakarta, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Senin (14/7/2025).
Munjirin bersama jajarannya menggelar apel terlebih dahulu diikuti oleh seluruh siswa serta guru SMAN 39 Jakarta.
Setelah apel, Munjirin dan Iin masuk ke kelas XII SMAN 39 untuk memberikan edukasi agar tidak melakukan bullying kepada siswa baru.
Bahkan, keduanya meminta kepada kelas XII untuk deklarasi "Stop Kekerasan, Majukan Kebersamaan".
Munjirin mengatakan, MPLS merupakan moment penting bagi siswa baru dan pastinya harus ada pagar pembatas dari kakak kelas supaya tak melakukan bullying.
"Kami melalukan edukasi mulai dari orangtua, siswa dan guru supaya menghindari hal yang tak diinginkan," tegasnya, Senin.
Munjirin menerangkan, dirinya meminta kepada kakak kelas agar menjadi pembimbing bagi siswa baru dan tidak melalukan aksi bullying maupun kekerasan.
Ia juga meminta kepada pihak sekolah agar memperbaiki kekurangan dari pelaksanaan MPLS tahun lalu.
"Pencegahan tawuran juga kami lakukan secara maksimal, setiap malam kami bersama TNI-Polri menggelar cipta kondisi khususnya di malam rawan," terangnya.
(Sumber : Wartakotalve.com, Miftahul Munir/m26)
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp
Polisi Periksa Dua Terduga Pelaku Bullying Pelajar Perempuan di Depok, Motif Penganiayaan Terungkap |
![]() |
---|
Sakit Hati Putrinya Dibully Seperti Binatang, Ibu di Depok Ogah Damai Pilih Tempuh Jalur Hukum |
![]() |
---|
Anak Kesayangannya Dibully, Ditampar Diinjak Pelaku Sambil Live IG, Ibu Korban: Saya Tidak Terima! |
![]() |
---|
Murid SD di Subang Dibully Tiga Kakak Kelas, Kondisinya Koma di Rumah Sakit, Pj Bupati Prihatin |
![]() |
---|
Siswa Berkebutuhan Khusus Dibully di SMPN Depok, Orang Tua Korban Polisikan 7 Pelaku dan Kepsek |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.