Berita Bekasi
Perbaiki Kursi Rusak, Kepala SDN Kayuringin Jaya XVI Kota Bekasi dan Guru Tak Lagi Patungan
Jumiyati menjelaskan meskipun perbaikan kursi dilakukan, namun masih belum menutupi kebutuhan kursi seluruh murid.
Penulis: Rendy Rutama | Editor: Ichwan Chasani
TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI SELATAN — Kepala SDN Kayuringin Jaya XVI Kota Bekasi dan jajaran guru di sekolah tersebut tidak lagi patungan untuk biaya memperbaiki kursi yang rusak.
Kepala SDN Kayuringin Jaya XVI Kota Bekasi, Jumiyati mengatakan hal itu karena Pemerintah Kota Bekasi mengarahkan untuk menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
"Sambil menunggu kiriman bantuan kursi, kami berupaya kursi yang kemarin rusak kami perbaiki, dilas sedikit demi sedikit menggunakan dana BOS," kata Jumiyati, Minggu (20/7/2025).
Jumiyati menjelaskan meskipun perbaikan kursi dilakukan, namun masih belum menutupi kebutuhan kursi seluruh murid.
Untuk menyiasatinya, jajaran guru menerapkan aturan baru dengan sistem shifting atau pergantian penggunaan kursi di setiap kelas bagi para murid, sehingga murid tidak lagi ada yang duduk lesehan di lantai selama pembelajaran berlangsung.
"Alhamdullilah meskipun masih kurang satu kelas itu ada 20 siswa, jadi kami buat shift, tetap jadi pembelajaran, anak tidak lagi lesehan, dan duduk di kursi," jelasnya.
Baca juga: RSUD Garut Gratiskan Biaya Perawatan Korban Acara Makan Gratis Pernikahan Anak KDM
Baca juga: Cek Harga Emas Batangan Antam di Bekasi, Ahad Ini Stagnan Dibanderol Segini
Diketahui sebelumnya, Jumiyati menuturkan dirinya dengan jajaran guru sempat patungan untuk perbaikan fasilitas sekolah.
Fasilitas yang diperbaiki tersebut adalah meja dan kursi, mengingat sejak dilanda banjir tiga bulan lalu, sekolah yang berada di kawasan Kecamatan Bekasi Selatan itu masih kekurangan meja dan kursi.
"Iya betulin kayak ngelas bangku pakai dana pribadi dari guru-guru juga patungan sama-sama inisiatif karena tanggung jawab sebagai guru," tuturnya.
Proses belajar mengajar di sekolah tersebut sempat memprihatinkan, karena sejumlah siswa dan siswi terpaksa harus duduk lesehan di dalam kelas karena kurangnya fasilitas kursi dan meja.
Bahkan Jumiyati mengungkapkan guna mencari solusi terkait hal itu, pihaknya memutuskan dengan orangtua siswa guna membawa meja belajar masing-masing dari rumah.
Baca juga: 5 Korban Acara Makan Gratis Pernikahan Anak KDM Masih Dirawat di RSUD Garut
Baca juga: Mobil Mercy Berasap Depan Minimarket, Dalamnya Ada Pria Tak Sadarkan Diri
Para orangtua pun mengerti dengan keadaan tersebut.
"Karena kekurangan kursi jadi inisiatif orangtua murid juga duduknya satu kelas itu hanya beberapa kursi aja adanya, terus siswa bawa meja dari rumah, dan duduk lesehan belajarnya," ungkapnya.
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp.
Aspal Plastik untuk Pengaspalan Jalan Pernah Dicoba di Deltamas dan Jababeka, Ini Keunggulannya |
![]() |
---|
Penantian 20 Tahun, Umat Katolik Cikarang Terharu Bupati Bekasi Resmikan Gereja Paroki Ibu Teresa |
![]() |
---|
KPU Kabupaten Bekasi Gelar FGD Soal Penerapan E-Voting di Pemilu dan Pilkada 2029 |
![]() |
---|
Wujudkan Destinasi Wisata Air dan Kuliner di Kalimalang, 13 Jembatan Bakal Didesain Ulang |
![]() |
---|
Pengurus Baru Dilantik, NasDem Kabupaten Bekasi Targetkan Raih 7 Kursi DPRD di Pemilu 2029 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.