Kebakaran Landa SMKN Teluk Kuantan, Mobil Pemadam Terhambat Kerumunan Warga

Kebakaran melanda SMKN 1 Teluk Kuantan di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau, Selasa (22/7) sore

Penulis: | Editor: Ign Prayoga
Tribunpekanbaru.com/Guruh Budi Wibowo
TERBAKAR - Kebakaran melanda SMKN 1 Teluk Kuantan di Kabupaten Kuansing, Provisi Riau, Selasa (22/7/2025) sore. Sumber api diduga berasal dari kantin di bagian belakang sekolah. 

TRIBUNBEKASI.COM, KUANSING – Kebakaran melanda SMKN 1 Teluk Kuantan di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau, Selasa (22/7/2025) sore.

Para siswa dan guru segera mengeluarkan kursi dari dalam kelas. Namun api merambat secara cepat hingga menghanguskan 12 ruang kelas, termasuk bengkel praktik.

Diduga api berasal dari kantin yang berada di belakang kelas XII. 

Asap hitam yang membubung tinggi membuat warga berbondong-bondong mendekati lokasi sehingga mobil pemadam kebakaran kesulitan untuk mendekat ke SMKN 1.

Ambar, seorang guru SMKN 1 Teluk Kuantan mengatakan kebakaran terjadi ketika siswa dan siswi sedang berada di luar kelas.

"Para siswa masih di sekolah, belum pulang, tiba-tiba ada api di belakang sekolah, dekat kantin," ujarnya.

Teluk Kuantan adalah ibu kota Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) yang menjadi daerah asal tradisi pacu jalur. Wilayah ini berjarak sekitar 160 dari Kota Pekanbaru, ibu kota Provinsi Riau.

Baca juga: 4 Anak Tewas dalam Kebakaran Rumah di Tebet, Orang Tuanya Sempat Loncat dan Selamat

Pacu jalur adalah sebuah lomba perahu panjang yang sudah berlangsung ratusan tahun dan menjadi ajang pemersatu, gotong royong, dan olahraga bagi masyarakat setempat. 

Jalur atau perahu panjang adalah alat transportasi utama di sungai Kuantan yang dipakai untuk mengangkut hasil bumi dan keperluan sehari-hari. 

Terletak di bagian selatan Riau, Kuansing dikenal sebagai pusat kebudayaan Melayu yang kaya akan sejarah dan tradisi. Nama Teluk Kuantan diyakini berasal dari posisi geografisnya di sepanjang aliran Sungai Kuantan, serta pengaruh historis dari pedagang Minangkabau dan Melayu yang dulu menjadikan wilayah ini sebagai jalur perdagangan penting.

Nama Kuantan mengacu pada sungai utama yang mengalir melalui daerah ini, yaitu sungai Kuantan, yang bermuara ke Sungai Indragiri. Sementara kata Teluk merujuk pada belokan besar sungai yang menyerupai teluk di wilayah tersebut.

Sejak masa pra-kemerdekaan, Teluk Kuantan telah menjadi pusat ekonomi tradisional, terutama melalui perdagangan hasil bumi, seperti karet, rotan, damar, dan hasil hutan lainnya. Sungai Kuantan menjadi jalur transportasi utama yang menghubungkan daerah pedalaman Riau ke pesisir.

Wilayah Kuantan Singingi memiliki potensi tambang yang cukup signifikan. Beberapa komoditas tambang di wilayah ini adalah ema, bauksit, pasir kuarsa, serta batu bara. Sektor pertanian dan perkebunan seperti kelapa sawit dan karet menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat Kuansing.

Kini, Teluk Kuantan berkembang sebagai pusat pemerintahan dan pendidikan di Kuansing. Kota ini memiliki sejumlah fasilitas umum dan menjadi titik utama dalam pengembangan infrastruktur wilayah selatan Riau.  

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com

 

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved