Sidang MPR
Presiden Marah Soal Tambang Ilegal, Sentil Kapolri & Panglima TNI: Jangan-jangan Anak Buahmu Bermain
Presiden RI Prabowo Subianto meminta Kapolri dan Panglima TNI menindak tambang ilegal di Indonesia.
Penulis: | Editor: Ign Prayoga
Jika ada yang terlibat, ia meminta segera menjadi justice collaborator.
“Kalau kau Gerindra, tidak akan saya lindungi,” tegas Prabowo yang juga Ketua Umum Partai Gerindra ini.
Prabowo menambahkan jika tambang dikelola langsung oleh rakyat kecil, pemerintah bisa mengatur dan melegalkannya melalui koperasi.
“Kalau rakyat yang nambang, ya sudah kita bikin koperasi. Kita legalkan, kita atur. Tapi jangan alasan rakyat, tahu-tahu menyelundup ratusan triliun,” katanya.
Aparat Beking Tambang Ilegal
Fakta aparat membekingi tambang ilegal bukanlah omong kosong.
Penembakan perwira polisi oleh rekannya di Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) pada November 2024 merupakan peristiwa yang dipicu masalah tambang ilegal.
Penembakan dilakukan Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar terhadap Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ulil Ryanto Anshari.
Penembakan terjadi setelah Ulil Ryanto menangkap pelaku tambang ilegal yang dibekingi Dadang Iskandar.
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai PKS, Nasir Djamil menyatakan, insiden penembakan antar polisi di Solok Selatan dilatarbelakangi oleh persaingan dalam mencari keuntungan dari tambang ilegal. Sebab, ada dugaan AKP Dadang menembak AKP Ulil karena tidak senang dengan penindakan terhadap tambang ilegal.
“Sangat disayangkan bahwa polisi tembak polisi hanya karena soal tambang galian C. Patut diduga karena berebut cuan dari galian C. Sangat memalukan dan melenceng dari polisi presisi,” ujar Nasir dikutip dari Kompas.com, 23 November 2024.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.