Koperasi Merah Putih

Koperasi Merah Putih di Karawang Belum Juga Beroperasi, Begini Upaya Bupati Aep Syaepuloh

Aep mengaku terus mendorong kehadiran Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih karena diharapkan mampu menjadi penggerak ekonomi desa.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TribunBekasi.com
PEMBINAAN KOPERASI MERAH PUTIH --- Bupati Karawang, Aep Syaepuloh mengumpulkan seluruh pengurus Kopdeskel untuk dilakukan pembinaan di Aula Husni Hamid, Pemda Karawang, Rabu (20/8/2025). 

TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG ---- Koperasi Desa dan Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih di Karawang, Jawa Barat belum juga beroperasi meskipun sebanyak 2.552 pengurus telah resmi dikukuhkan.

Atas hal itu, Bupati Karawang Aep Syaepuloh langsung mengumpulkan seluruh pengurus Kopdeskel untuk dilakukan pembinaan di Aula Husni Hamid, Pemda Karawang, agar Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih segera beroperasi, Rabu (20/8/2025).

Aep mengaku terus mendorong kehadiran Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih karena diharapkan mampu menjadi penggerak ekonomi desa.

Mulai dari pembinaan sudah dilakukan di setiap daerah pemilihan (dapil), lalu diperkuat dengan pembinaan hari ini dengan narasumber dari Provinsi Jawa Barat, Kejaksaan, hingga Polres Karawang.

Baca juga: Dua Desa di Bekasi Jadi Percontohan Nasional Program Koperasi Merah Putih

“Pemerintah daerah bersama Dinas Koperasi sudah sangat all out, camat juga kita libatkan. Harapannya kepala desa memiliki tanggung jawab penuh terhadap Koperasi Merah Putih agar bisa berjalan bersama,” ujar Aep.

Beroperasi Kopdeskel Merah Putih dinilai karena kekhawatiran soal adanya juga Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Aep menegaskan keberadaan Koperasi Merah Putih tidak akan menimbulkan konflik.

Menurutnya, kedua lembaga usaha ini justru dapat berjalan berdampingan karena sama-sama dikelola warga dan memberi manfaat bagi masyarakat.

"Tidak mungkin bentrok dengan BUMDes. Koperasi ini usaha baru, sementara BUMDes sudah berjalan lama. Keduanya bisa saling melengkapi demi masyarakat,” kata Aep.

Aep juga mendorong koperasi untuk menggarap sektor kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, seperti beras, terigu, minyak goreng, obat-obatan, hingga pupuk pertanian.

Dengan demikian, ekonomi desa pun bisa terus terkerek dan mampu mensejahterakan warga setempat.

“Kalau koperasi bisa menyediakan kebutuhan dasar masyarakat dengan harga terjangkau, dampaknya akan luar biasa,” katanya. (maz)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved