Berita Bekasi

Pemkab Bekasi Lakukan Penghijauan di Tanggul Citarum sebagai Antisipasi Jangka Pendek

Penulis: Rangga Baskoro
Editor: Valentino Verry
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lokasi banjir akibat jebolnya tanggul di Sungai Citarum yang berlokasi di Desa Sumberurip, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi (foto dok. Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta).

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI - Pemkab Bekasi berencana melakukan penghijauan di titik-titik tanggul Citarum sebagai upaya antisipasi bencana banjir.

Rencana jangka pendek tersebut bakal dilakukan di titik tanggul yang masih kokoh.

Baca juga: Dani Ramdan Soroti 49 Titik Kritis Tanggul Citarum karena Mengncam Keselamatan Warga

Penghijauan akan dilakukan dengan melakukan penanaman vegetasi tanaman guna memperkuat tanggul.

Kerjasamanya sendiri dilakukan dengan melibatkan Komandan Sektor 20 Citarum Harum.  

"Bersama Komandan Sektor 20, kami akan merintis pelaksanaan penghijauan pada daerah aliran sungai Citarum di daerah hilir khususnya untuk tanggul yang masih kuat dengan vegetasi tanaman agar dapat memperkuat tanggul," ucap Pj Buipati Bekasi, Dani Ramdan, Jumat (24/9/2021).

Selain upaya penanaman vegetasi tumbuhan di bibir tanggul, Dani juga meminta agar perangkat daerah, khususnya di Kecamatan Pebayuran, untuk meningkatkan early warning system mana kala tinggi muka air (TMA) mengalami kenaikan saat hujan.

Baca juga: Penonton PON Cabor Polo Air Putri Dibatasi 130 Orang, Diberikan Gelang Sebagai Tanda Layak Masuk

Terdapat 26 titik kritis berkategori merah yang telah dipetakan dan diminta untuk ditingkatkan kewaspadaannya saat musim penghujan.

"Saya minta kepada camat yang ada di 26 titik wilayah tanggul kritis untuk melaksanakan Early Warning System dengan mengamati tinggi muka air di hulu," ujarnya.

"Jadi saat air sudah meninggi di hulu, kecamatan di hilir dapat diinfokan dua atau tiga jam sebelumnya sehingga dapat dievakuasi," imbuhnya.

Terlebih lagi, banjir besar sempat menimpa warga di Kecamatan Pebayuran pada awal tahun lalu, sehingga menyebabkan kondisi tanggul semakin rusak parah.

Saat itu, sejumlah warga mengeluhkan kondisi tanggul yang terbuat dari tumpukkan karung pasir itu tiba-tiba menyusut.

Baca juga: Optimalkan Fungsi Badan Layanan Umum Daerah, Pemkot Bekasi Bentuk Tim Penilai

Kondisi ini semakin parah tatkala hujan lebat mengguyur daerah sekitar hingga debit air meningkat.

Anggota BPD Sumberurip Mamun mengatakan, kondisi tanah di lokasi tersebut labil sehingga sering terjadi longsor, apalagi di bibir sungai. Harusnya perbaikan tanggul dibuat permanen. 

"Ya kalau darurat, terus enggak kuat kami khawatir jebol lagi. Jadi kami sangat ingin dibuat tanggul permanen agar enggak ada banjir besar lagi," ungkap Mamun.

Menurut Dani, keselamatan warga-warga yang tinggal di pinggir titik kritis tanggul Citarum harus diutamakan.

Halaman
12