Berita Nasional

Cak Rofi’i Prihatin pada Seruan Habib Rizieq untuk Doa Kehancuran Eksekutor Laskar FPI

Editor: Valentino Verry
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Barisan Ksatria Nusantara (BKN), Muhammad Rofi`i Mukhlis, prihatin atas seruan Muhammad Rizieq Shihab (MRS) untuk doa dzikir kehancuran eksekutor laskar FPI.

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA - Ketua Umum Barisan Ksatria Nusantara (BKN), Muhammad Rofi`i Mukhlis, prihatin atas seruan Muhammad Rizieq Shihab (MRS) untuk doa dzikir kehancuran eksekutor laskar FPI.

Seruan tersebut telah menyebar dan bikin resah. Seruan itu dilontarkan MRS dari balik penjara agar pada 7 Desember 2021 pengelola masjid, musholla sampai lembaga pendidikan Islam serta perkumpulan jamaah menggelar doa dzikir.

Isi dari doa itu adalah kehancuran bagi semua pihak yang terlibat dalam pembunuhan enam laskar FPI di Rest Area KM 50 Tol Jakarta-Cikampek.

Baca juga: Jakmania tak Percaya Ciro Alves Merapat ke Persija Jakarta, PS Tira Persikabo Bisa Goyang

“Seruan MRS untuk doa kehancuran tidak beradab, melecehkan penegakan hukum,” ucap pria yang akrab disapa Cak Rofi’i ini, Senin (6/12/2021).

“Karena proses  hukum sedang berjalan, belum ada ketetapan hakim tentang siapa yang salah!” imbuhnya.

Menurut Cak Rofi`i, peristiwa penembakan enam laskar FPI di KM 50 Tol Cikampek ini tidak berdiri sendiri, ada penyebabnya. Seandainya MRS menaati hukum, memenuhi panggilan kepolisian, maka tidak akan terjadi peristiwa penembakan itu. 

“Siapa pun yang mendoakan jelek, mendoakan kehancuran bagi orang lain yang belum terbukti bersalah, maka doa yang jelek ini kembali kepadanya dirinya sendiri,” ucap Cak Rofi’i.

“Terbukti kini MRS dipenjara atas perbuatannya sendiri. Jadi, sekali lagi,  janganlah, apalagi mengaku ulama, mendoakan yang jelek-jelek kepada orang lain yang justru dirinya yang terhinakan!” lanjutnya.

Seperti diketahui, persidangan perkara dugaan pembunuhan di luar proses hukum (unlawful killing) terhadap enam anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) masih terus berjalan dan belum ada keputusan hakim.

“Mari Kita sebagai sesama anak bangsa, kita bangun ukhuwah Islamiyah , ukhuwah Bayariyah dan ukhuwah Wathoniyah,” ujarnya.

Baca juga: Melanie Subono Memikirkan Kematian, Ingin Dikenal Sebagai Orang Berguna

Sebelumnya, Muannas Alaidid, kuasa hukum dua anggota Polri, Ipda Yusmin Ohorella dan Briptu Fikri Ramadhan, yang diduga ikut dalam eksekusi enam laskar FPI, mengaku was-was pada ajakan doa Habib Rizieq Shihab, 7 Desember 2021.

Sebab, Habib Rizieq meminta pengelola masjid, mushola sampai lembaga pendidikan Islam serta perkumpulan jamaah mendoakan bagi enam laskar pengawal yang meninggal tahun lalu dalam tragedi penembakan di KM 50 Jalan Tol Jakarta - Cikampek.

Selain mendoakan keenam laskar, Habib Rizieq juga menyerukan doa dan dzikir untuk keselamatan negeri, serta doa untuk kehancuran bagi semua pihak yang terlibat dalam pembunuhan tragedi di KM 50 itu.

Menurut Alaidid, seruan Habib Rizieq itu sangat tidak pantas. Karena dibungkus dengan agama, bermodus doa.

“Dalam doa dan munajad itu ada kebaikan bukan sebaliknya, sebab siapa pun yang mendoakan jelek orang itu sesungguhnya dia sedang mendoakan dirinya sendiri,” ucapnya, Minggu (5/12/2021).

Halaman
1234