Berita Daerah

Rencana Peninggian Tanggul di Pelabuhan Sunda Kelapa Belum Jelas, Padahal Sudah Lama Diusulkan Warga

Penulis: Desy Selviany
Editor: Dedy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI BANJIR ROB --- Banjir rob merendam kawasan Muara Angke, RW 022 Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (17/11/2020). Pompa air dikerahkan untuk mengurangi banjir di pemukiman warga Muara Angke.

Sedangkan satu desa yang tidak terendam yakni Jayasakti, lantaran tidak berada di pesisir pantai.

Lukman mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi banjir rob.

Namun, seharusnya banjir rob ini ditangani secara menyeluruh karena sudah terjadi berulang kali setiap tahun.

Kewenangan penanganan pesisir pantai ini berada di tingkat provinsi dan pusat.

"Kami berharap ada penanganan serius karena yang menjadi korban ini masyarakat kami. Kami setiap tahun terus berkomunikasi dengan provinsi dan pusat namun tidak ada tindakan nyata. Kalau survei mah sering,” kata Lukman saat dikonfirmasi, Selasa (7/12/2021).

Lukman menyayangkan, penanganan yang dilakukan saat ini baru sebatas tanggap darurat semata.

Padahal setiap tahun banjir rob terus meluas karena terjadi abrasi hampir di seluruh pesisir pantai. 

"Maka perlu penanganan serius. Saat ini yang ditangani baru tanggul-tanggul sungai yang jebol tapi itu juga baru tanggap darurat. Kami mohon banjir rob ini diselesaikan juga karena kasihan warga," ucapnya.

Warga tak bisa tidur khawatir air makin naik

Ratusan rumah warga di Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, kembali diterjang banjir rob untuk kesekian kalinya sejak Kamis (2/12/2021) lalu.

Banjir rob masuk hingga ke dalam rumah warga.

Bahkan, di beberapa titik, ketinggian air mencapai lutut orang dewasa.

Akibatnya aktivitas warga terganggu.

Genangan di Jalan Inspeksi Kalimalang, Desa Cibatu, Kecamatan Cikarang Selatan, terjadi sejak Senin (6/12/2021) malam kemarin. (TribunBekasi.com/Rangga Baskoro)


Dalih (37) warga Kampung Muarajaya, Desa Pantai Mekar mengatakan hingga kini banjir belum juga surut sehingga menyebabkan warga kesulitan untuk tidur karena khawatir banjir makin tinggi.

"Ya Allah, bang banjir dari Kamis ora surut, entar surut entar tinggi. Kemaren tinggi banget pas hari Sabtu sampe sepaha bang. Untung barang-barang udah saya naekin. Ini mau tidur ge susah banget. Mana anak rewel. Tolongin apa bang biar dibenerin, bupati kita ora ada pisan ini," ujar Dalih saat dikonfirmasi, Selasa (7/12/2021).

Halaman
123