Berita Daerah

Pemberlakuan Satu Arah di Jalan Daan Mogot Bikin Macet Total, Pengendara: Ini Ide Gila Siapa sih? 

Penulis: Andika Panduwinata
Editor: Dedy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penerapan rekayasa lalu lintas satu arah di Jalan Daan Mogot mulai Minggu (20/2/2022) kemarin. Imbas kebijakan tersebut membuat para pengendara kesal.

"Macet banget Jalan Lio Baru ini, kaget saya kok bisa semacet ini," ujar Usman saat diwawancarai Wartakotalive.com, Senin (21/2/2022).

"Saya baru tau kalau ada peraturan baru satu jalur di Jalan Daan Mogot ini, jadi saya tidak punya persiapan waktu. Karena biasanya perjalanan saya lewat sini hanya 15 menit, tapi ini baru sedikit jalannya sudah makan waktu 20 menit," imbuhnya.

Usman menilai, pemberlakuan satu jalur tersebut tidak efektif, lantaran justru menambah kemacetan para pengendara.

Sebab, jumlah volume kendaraan memutar balik kendaraannya melalui Jembatan Mookervart I dan II tidak sebanding dengan luas jalan pada Jalan Raya Lio Baru.

"Menurut saya pemberlakuan satu jalur di Jalan Raya Daan Mogot ini enggak efektif, karena membuat jumlah kendaraan yang melintas di Jalan Raya Lio Baru menjadi padat, sedangkan kondisi jalan Lio Baru ini saja sangat kecil," kata Usman.

"Kalau begini jadinya tidak sebanding antara volume kendaraan yang melintas dengan ukuran jalan yang masih sempit," imbuhnya.

Jumlah pengendara yang memutar balik pada Jembatan Mookervart I dan Jembatan Mookervart II yang cukup banyak, semakin menambah penyebab terjadinya kemacetan.

Sebab, kendaraan yang memutar balik dari Jalan Raya Daan Mogot bukan hanya kendaraan kecil seperti motor dan mobil pribadi, melainkan truk serta bus yang ukurannya besar.

"Selain itu, kendaraan yang berputar balik di Jembatan Mookervart I dan II ini bukan kendaraan kecil, tapi kendaraan besar seperti truk dan bus juga semakin memperparah kemacetan di Jalan Raya Lio Baru ini," ungkapnya.

"Karena itu kamu jadi tersendat perjalanannya, sebab harus menunggu kendaraan besar memutar balik di jalan yang kecil ini," tambahnya.

Oleh karena itu ia mengharapkan, Pemerintah Kota Tangerang agar mengkaji ulang pelaksanaan satu jalur pada Jalan Daan Mogot tersebut.

Menurutnya, penerapan satu jalur tersebut dapat menghambat perjalanan masyarakat yang tinggal di sekitar Jalan Raya Lio Baru, terlebih pada pagi dan sore hari.

"Tolong lah untuk Pemkot Tangerang agar mengkaji ulang kebijakan satu jalur ini. Karena tujuan Pemkot Tangerang bikin ini  supaya mengurai kemacetan di Jalan Daan Mogot, tapi kalau penerapannya seperti ini, kami yang biasa melintas di Jalan Lio Baru justru yang jadi korban kemacetan baru," ungkapnya.

"Kalau begitu kan namanya bukan memberikan solusi, cuma hanya mengubah titik kemacetan saja yang tadinya di Jalan Daan Mogot jadi pindah ke Jalan Lio Baru ini," pungkas Usma.

(Sumber : TribunTangerang.com/Andika Panduwinata/dik/Gilbert Sem Sandro/m28)