Johnny menegaskan, Pemerintah Republik Indonesia mengangkat tiga isu prioritas digitalisasi.
Yaitu Connectivity and Post Covid-19 Recovery, Digital Skills and Digital Literacy dan Cross-Border Data Flow and Data Free Flow with Trust.
"Melalui topik Connectivity and PostCovid-19 recovery, Indonesia mengajak untuk mengatasi bersama kondisi ketidakseimbangan pada lanskap transformasi digital."
"Membahas isu-isu ekonomi digital untuk pemulihan pasca pandemi Covid-19 yang lebih kuat di skala global,” ujarnya.
Sedangkan melalui topik Digital Skills and Digital Literacy, Indonesia ajak negara G20 tingkatkan nilai pemanfaatan teknologi digital oleh masyarakat luas.
Sekaligus, kata dia, memfasilitasi penciptaan ekosistem talenta digital yang inklusif di tatanan multilateral.
"Pada topik ketiga yaitu Cross-border Data Flow and Data Free Flow with Trust, Indonesia akan fasilitasi diskusi arus data lintas batas negara."
"Termasuk upaya penerimaan penerapan prinsip lawfullness, fairness, transparency, dan resiprositas."
"Selain itu, menumbuhkan interoperabilitas data dengan membahas tantangan terkait privacy, perlindungan data, keamanan data, dan kekayaan intelektual," ujarnya.
Pelaksanaan DEWG
Johnny tekankan ketiga isu prioritas digitalisasi itu, akan dibahas melalui serangkaian agenda workshop, meeting dan side event DEWG yang berlangsung sepanjang tahun 2022.
"Pada bulan ini, kami telah dan akan selenggarakan kegiatan. Pertama workshop internal tanggal 8 Maret sudah dilakukan."
"Kedua Kick Off Meeting yang diselenggarakan pada hari ini. Dan ketiga Digital Economic Working Group Meetings pertama pada tanggal 29 hingga 30 Maret yang akan diadakan secara online," paparnya.
Pertemuan DEWG kedua akan berlangsung tanggal 17 s.d. 18 Mei di Yogyakarta.
Selanjutnya, pertemuan ketiga tanggal 20 s.d. 21 Juli di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.