"Pas pulang pintu saya dobrak, saya ke kamar cuma meelihat dua orang doang lagi tidur. Enggak tahu kalau ada anak saya di situ," katanya.
Setelah melakukan aksi ini Kenzi melarikan diri.
Teriakan keasikitan para korban membuat warga berdatangan, dan mencoba memberikan pertolongan.
Mereka membawa para korban ke Rumah Sakit Cenka dan Rumah Sakit Sentra Medika Pasir Gombong.
Luka Resilia sangat parah, sehingga pihak RS Medika Pasirgombong merujuknya ke RSUD Kabupaten Bekasi.
Bocah ini ditangani 4 dokter, yakni dokter spesialis bedah plastik, dokter spesialis anastesi, dokter spesialis gizi, serta dokter spesialis anak.
Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan pun turut menjenguk Resilia di RSUD Kabupaten Bekasi.
"Saya sudah cek kondisi anaknya, sudah bisa lakukan beberapa hal meskipun kondisi masih ada luka bakar," kata Dani
"Masih ada beberapa bagian tubuh yang perlu tindakan medis dan saat ini sudah ditangani oleh empat dokter," katanya saat dikonfirmasi, Jumat (24/6/2022).
Tidak dicover BPJS
Dikarenakan tindak kekerasan tidak termasuk dalam jaminan BPJS Kesehatan, ia menjelaskan perawatan yang diterima oleh korban telah dijamin oleh Jamkesda Kabupaten Bekasi, sehingga keluarga tidak perlu khawatir.
"Karena ini masuk ke tindakan kriminal jadi tidak dicover BPJS, tapi dicover Jamkesda. Untuk di RSUD Cibitung ini tidak masalah," katanya.
Selain anak, istri serta mertua tersangka juga menjadi korban pada tindak kekerasan tersebut.
Saat ini sang istri dan mertua sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit swasta.
Pemerintah Kabupaten Bekasi akan memaksimalkan perawatan tersebut serta akan mengondisikan biaya yang dibutuhkannya.
"Untuk ibu dan mertua besok saya tengok untuk memastikannya. Kalau jaminannya karena dirawat di rumah sakit swasta, maka akan diurus terlebih dahulu," ujarnya.