Tragedi Sepakbola di Malang

PSSI Bentuk Tim Investigasi Usut Kerusuhan Suporter di Stadion Kanjuruhan Hingga Tewaskan 127 Orang

Penulis: Abdul Majid
Editor: Dedy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengaku sangat menyesali dan mengirim timnya ke Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, untuk melakukan investigasi kericuhan yang menyebabkan 127 orang meninggal dunia.

TRIBUNBEKASI.COM --– Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengaku sangat menyesali dan mengirim timnya ke Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, untuk melakukan investigasi.

“PSSI menyesalkan tindakan suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan. Kami berduka cita dan meminta maaf kepada keluarga korban serta semua pihak atas insiden tersebut. Untuk itu PSSI langsung membentuk tim investigasi dan segera berangkat ke Malang,” kata Iriawan, Minggu (2/9/2022).

Duka mendalam dirasakan masyarakat Indonesia terutama para penggemar dunia sepakbola atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang.

Hingga Minggu (2/10/2022) subuh tepatnya pukul 05.00 WIB, korban meninggal dunia akibat kerusuhan antara suporter mencapai 127 orang.

BERITA VIDEO : AKSI SUPORTER BOLA TEROBOS GATE KRL MANGGARAI

Iriawan menambahkan bahwa PSSI mendukung pihak kepolisian untuk menyelidiki kasus ini.

Apalagi kejadian ini sangat mencoreng wajah sepak bola Indonesia.

Butut dari kejadian ini, pria yang akrab disapa Iwan Bule itu pun menghentikan Liga 1 selama satu pekan dan Arema FC dilarang menjadi tuan rumah hingga akhir kompetisi.

Baca juga: Buntut Kericuhan Suporter Bekasi City dan PSIM Jogja, Berikut Fasilitas Stadion Patriot yang Rusak

Baca juga: Dua Suporter Persib Bandung Dibacok Orang Tidak Dikenal, Berikut Ini Penjelasan Kapolsek Serang Baru

“Untuk sementara kompetisi Liga 1 2022/2023 kami hentikan selama satu pekan. Selain itu tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini,” tegasnya.

Hingga saat ini, Ketum PSSI terus berkoordinasi dengan pihak internal PSSI dan eksternal dalam hal ini aparat penegak hukum dan panpel Arema FC.

Kerusuhan terjadi usai Arema FC takluk 3-2 dari sang tamu Persebaya Surabaya, Sabtu (1/9/2022) malam.

Setelah itu terlihat suporter mulai masuk ke area lapangan dan dihadang oleh aparat keamanan.

 

Liga 1 dihentikan sementara

PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator kompetisi Liga 1 2022/2023 akhirnya mengambil keputusan tegas untuk menghentikan gelaran liga 1 selama sepekan.

Keputusan itu diambil, buntut dari peristiwa pilu yang terjadi pada pekan ke-11 lanjutan Liga 1 2022/2023.

Peristiwa itu terjadi pada pertandingan Derbi Jawa Timur, yang mempertemukan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022).

Usai pertandingan yang berhasil dimenangkan oleh tim tamu, Persebaya dengan skor 3-2 itu terjadi keributan massal di dalam dan luar stadion.

Dilaporkan beberapa fasilitas yang ada di dalam stadion mengalami kerusakan parah, hingga beberapa kendaraan kepolisian ikut menjadi sasaran pengerusakan.

Menurut informasi yang diterima, terdapat beberapa korban meninggal dunia yang jumlahnya sampai saat ini masih dalam konfirmasi.

“Kami prihatin dan sangat menyesalkan peristiwa tersebut. Kami ikut berdukacita dan semoga ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua,” sebut Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, Minggu dini hari (2/10/2022), dikutip dari laman resmi PT LIB.

Terkait hal itu, PT LIB pun mengambil tindakan cepat untuk menunda laga pekan ke-11.

Lebih lanjut, Akhmad Hadian Lukita juga menegaskan bahwa pihaknya memutuskan bahwa kompetisi BRI Liga 1 2022/2023 dihentikan selama sepekan.

“Keputusan tersebut kami umumkan setelah kami mendapatkan arahan dari Ketua Umum PSSI. Ini kami lakukan untuk menghormati semuanya dan sambil menunggu proses investigasi dari PSSI,” jelas Lukita.

(Sumber : Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid/Alfarizy ajie Fadhilah)