Berita Bekasi

Pohon Mahoni Setinggi 8 Meter Hanyut di Kali Jambe, Sumbat Aliran dan Picu Genangan Sampah

Penulis: Rangga Baskoro
Editor: Ichwan Chasani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hamparan sampah sepanjang 150 meter terlihat di Kali Jambe akibat aliran air tersumbat batang pohon mahoni sepanjang 8 meter, di Kampung Kramat Mundu, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.

Banyaknya sampah lantaran Kali Jambe melewati tempat pembuangan sampah.

Ribuan ton sampah itu, beberapa di antaranya lantas masuk ke sungai. Kemudian sampah juga dibuang sembarangan oleh warga.

Alhasil, selain mencemari, sampah pun menghambat laju air. 

"Di situ melewati TPA di mana sampahnya terbawa masuk ke sini. Artinya kami memang harus berkoordinasi dengan (Pemerintah) Kota Bekasi supaya bisa menanggulangi sampah tidak masuk ke Kalijambe," ucap dia.

Persoalan kedua yakni laju air Kalijambe terkendala pada persimpangan Tol Jakarta-Cikampek.

Baca juga: Lowongan Kerja Karawang: PT Zeno Tech Indonesia Butuh Operator Mesin EDM

Baca juga: Lowongan Kerja Bekasi: PT Lotte Indonesia di Cikarang Barat Tawarkan Posisi Operator Boiler

Hal senada pun terjadi pada persimpangan dengan kanal Kalimalang yang menjadi persoalan ketiga. 

"Setelah di sana dinormalisasi, masuk crossing tol, ada hambatan. Tapi sudah didiskusikan dengan jasa marga, akan ditangani 1-2 tahun kedepan, tapi ada lagi crossing tol di kalimalang dan itu harus dengan PJT yang terkait itu," katanya.

Karena persoalan tersebut banyak titik yang tidak bisa diakses oleh alat berat sehingga normalisasi Kalijambe tidak dapat dilakukan secara maksimal. 

"Jadi alat berat kita enggak bisa masuk karena enggak ada aksesnya. Apalagi di crossing tol kalimalang juga terjadi halangan ya. Sehingga air jadi macet," ucap Dani

Persoalan keempat yakni keberadaan bangunan liar di sejumlah titik yang menghambat laju air di Kalijambe. Untuk mengantisipasi itu, rencananya akan dibuat kolam retensi yang mampu menampung air saat debit meningkat. 

"Tadi pak camat mengusulkan kalau ini dirubah jadi kolam retensi. Maka akan kami kaji kemungkinannya dalam penyusunan APBD 2022," tuturnya.